eQuator – SINGKAWANG-RK. Saat meresmikan Vihara Fuk Tet Chi Singkawang, sekonyong-konyong Wakil Gubernur Kalbar, Drs Chrstiandy Sanjaya SE MM menyumbang Rp20 Juta. Uang yang diberikan Kristiani bernama asli Bong Hong San ini untuk kas pengurus Vihara.
“Untuk pembangunannya Pemprov Kalbar tidak ada membantu, karena tidak diminta. Bantuan Rp20 juta ini untuk kas pengurus Vihara, gunakan untuk membina umat di sekitar sini,” kata Christiandy saat Peresmian Vihara Fuk Tet Chi di Jalan Raya Sedau, Tanjung Batu, Kaliasin, Singkawang Selatan, Senin (2/11).
Terdengar aneh memang seorang yang beragama Kristen menyumbangkan uangnya untuk kas Vihara. Uang tersebut tentunya dari kantongnya sendiri, bukan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, lantaran menggunakan uang negara tidak bisa serta merta seperti itu.
Tetapi “keanehan” sekaligus kejutan yang dilakukan Christiandy inilah salah satu yang menunjukkan betapa harmonisnya agama di Kalbar. Selain itu juga sebagai bukti bahwa Pemprov Kalbar komitmen mewujudkan visi utamanya, yakni menjadikan masyarakat yang beriman.
Sehingga dalam kesempatan tersebut, Christiandy menyampaikan terima kasihnya kepada Pemkot Singkawang, masyarakat, termasuk Polri dan TNI yang bersama-sama membangun Kalbar Beriman, Cerdas, Berbudaya dan Sejahtera.
“Kita sepakat, seluruh masyarakat Kalbar memiliki agama dan melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan. Begitu juga peran Pemerintah Kabupaten dan Kota, memberikan pengayoman melindungi seluruh masyarakat beribadah, termasuk dalam pendirian tempat ibadah,” papar Christiandy.
Di tempat yang sama, Wakil Walikota Singkawang, H Abdul Mutalib mengatakan, keragaman budaya, agama, dan suku di Singkawang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan untuk pembangunan daerah.
“Keberagamaan yang merupakan anugerah ini harus disyukuri dan akan menjadi kekuatan bagi kita semua. Tetapi jika tidak dipelihara dengan arif dan bijaksana akan ada kehancuran dan malapetaka,” kata Abdul Mutalib.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Vihara Fuk Tet Chi, Tjhai Chui Mie mengungkapkan, pembangunan ini merupakan sumbangan dari para donatur dan masyarakat, baik di Kota Singkawang maupun yang sedang di Jakarta. “Kita berterima kasih kepada para donatur utama yang telah membantu pembangunan ini,” katanya.
Anggota DPRD Kota Singkawang ini mengungkapkan, pengerjaan Vihara yang berdiri di atas bebatuan ini berlangsung selama 1.221 hari sekitar tiga tahun lebih. Menghabiskan dana Rp1 Miliar.
“Sebelum diresmikan, pada malam tadi (kemarin, red) telah dilaksanakan Sembahyang Dewa Langit, kita memberitahukan bahwa akan masuk vihara baru. Pagi harinya sebelum peresmian juga dilakukan ritual tolak bala dan ritual masuk vihara baru,” ungkap Tjhai Chui Mie.
Menurut Tjhai Chui Mie, Vihara ini merupakan kebanggaan bersama. Bukan hanya untuk tempat peribadatan yang aman dan nyaman, tetapi juga menjadi aset wisata bagi Kota Singkawang. “Harap pengurus merawatnya keindahan dan kenyamanannya dan Pemkot juga diharapkan membantu untuk dana pemeliharaannya,” tutupnya.
Laporan: Mordiadi