eQuator.co.id – BEREDAR di media sosial facebook maupun whatsapp sebuah gambar yang menyamakan sopir ambulan Partai Gerindra, Yayan Hendrayana alias Yayan dengan Usma salah satu pedagang warung yang dijarah oleh perusuh dalam aksi 21-22 Mei 2019 lalu.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh tim Hoax Crisis Center (HCC) Kalbar, didapati fakta bahwa kedua orang tersebut adalah orang yang berbeda. “Mereka bukan orang yang sama,” tegas Project Manager HCC Kalbar, Nina Soraya, kemarin.
Dia menjelaskan, kedua orang tersebut masing-masing adalah sopir mobil ambulan yang bernama Yayan Hendrayana alias Yayan. Yang mana Yayan diamankan atas dugaan perbuatan melawan hukum oleh Polda Metro Jaya. Yayan ditugaskan untuk menyopiri mobil ambulan yang disebut membawa batu yang diduga untuk dilemparkan ke aparat kepolisian.
Sedangkan satu orang lainnya yang ada dalam sebaran gambar itu adalah pedagang warung bernama Usma. Sehari-harinya, Usma berdagang di Jalan KH Wahid Hasyim. Saat aksi itu, dagangannya ludes dijarah massa yang mengamuk. Selain itu, penjarahan di warungnya membuat Usma kehilangan uang tabungannya dan beberapa helai pakaian yang ikut digasak oleh massa.
“Jadi, konten yang beredar penyandingan dua foto itu adalah disinformasi. Oleh pembuat konten atau meme itu, kedua orang yang berbeda tersebut dimirip-miripkan untuk menyebarkan informasi palsu pada publik,” tegas Nina.
Sebagai referensi, Nina juga melampirkan video berkaitan dalam debunk-nya. Yakni video pengakuan Usma terkait penjarahan ituhttps://m.youtube.com/watch?v=Mz0TFV3qIkE dan pengakuan Yayan, sopir ambulan Gerindra yang disuruh membawa batu dan busur panah untuk aksi 21-22 Mei https://m.youtube.com/watch?v=jbs_VZZzixU.
Dari kedua video ini, publik dapat melihat sejumlah perbedaan dari kedua orang yang disebut sama tersebut. (oxa)