eQuator.co.id – WARGANET kembali heboh dan dibuat gaduh dengan tuduhan yang menyebut bahwa wanita perekam aksi ancaman penggal kepala Presiden Jokowi merupakan seorang guru di Sukabumi, bernama Agnes Kusumahandari (53).
Tudingan yang menyebut Agnes sebagai wanita yang merekam aksi penggal kepala Jokowi salah satunya disebarkan oleh akun Facebook bernama Relawan Jokowi Sejati (http://archive.fo/72TS2).
Tudingan yang diunggah pada Minggu (12/5) sekitar pukul 17.09 WIB itu, sudah dibagikan sebanyak 1721 kali saat tangkapan layar diambil. Berikut narasinya:
“Ternyata Guru SDN Pakujajar Sukabumi. Gaji ke-13 jangan dikasih. Belum afdol kalau ibu perekam video ancaman pemenggalan kepala Presiden Jokowi ini juga belum diciduk,” tulis akun Relawan Jokowi Sejati.
Merasa dirugikan atas tudingan tersebut, Agnes melapor ke Polres Sukabumi Kota. Di hadapan polisi, Agnes menyampaikan keresahannya atas tudingan tersebut. Agnes sendiri merupakan wali kelas VI di SDN Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
“Terkait viralnya video aksi massa pada Jumat 10 Mei lalu, kemudian muncul dugaan dari warganet yang menyangka bahwa video tersebut direkam oleh seorang wanita asal Sukabumi. Wanita perekam dianggap mirip dengan Ibu Agnes yang saat ini ada di sebelah saya, secara sukarela datang ke Polres Sukabumi Kota untuk mengklarifikasi informasi itu,” kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo, sebagaimana dimuat di beberapa media online nasional yang kredibel.
Berdasarkan sejumlah bukti dan keterangan, polisi memastikan bahwa Agnes bukanlah wanita perekam aksi ancaman penggal kepala Presiden Jokowi seperti yang disampaikan oleh warganet.
Bahkan saat melapor, Agnes membawa bukti bahwa pada hari Jumat 10 Mei (bertepatan dengan demo aksi massa di Bawaslu), dirinya sedang mengajar bekerja di Sukabumi. Ia juga menyertakan bukti bahwa dia tidak berada di Jakarta pada hari itu.
“Saya kaget, kenapa saya dibawa-bawa. Saya pastikan itu bukan saya dan sama sekali (orang, red) yang berbeda. Karena pada tanggal 10 Mei itu saya masuk dan mengajar ke sekolah seperti biasa. Kemudian pulang dan sempat berbelanja,” kata Agnes didampingi suaminya, Asep Agus (56).
Agnes juga memperlihatkan setruk belanja dari toko yang dia kunjungi pada hari itu. Dia mengaku, sepulang mengajar sempat mampir dan membeli beberapa keperluan di salah satu toko di Kota Sukabumi.
“Hari itu saya berbelanja di toko. Dan, Alhamdulillah menyimpan setruk belanja. Di sini jelas saya berada di toko tersebut hari Jumat 10 Mei dan saya membayar di kasir itu sekitar pukul 15.02 WIB. Dari situ saya tidak kemana-mana,” bebernya.
Adi Syafitrah, salah satu relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menyebutkan, bahwa konten warganet yang menuding Agnes adalah perekam video penggal Jokowi merupakan konten yang menyesatkan.
“Dimana penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu. Pembuat postingan membagikan informasi tanpa memastikan sebelumnya mengenai valid atau tidaknya informasi tersebut,” jelas Adi dalam debunk-nya, Senin (13/5).
Sementara itu, foto-foto Agnes juga dapat dilihat di akun instagramnya (https://instagram.com/kusumahandari?utm_source=ig_profile_share&igshid=1sg9a3exfrdit). Yang mana, sejak 2016, Agnes sudah menggunakan akun ini. (oxa)