Cek Fakta: Meteor Raksasa Melewati Langit Malang di Awal Malam Ramadan

eQuator.co.id – BARU-BARU ini viral di media sosial mengenai video meteor yang terekam kamera dan diklaim melintasi langit Malang, Jawa Timur usai warga melaksanakan salat Terawih pertama.

Sebuah akun facebook (FB) membagikan video yang menunjukkan benda di langit berwarna biru menyala dengan ekor berwarna kemerahan itu melintas ke arah timur. Dengan cepat hingga menghilang di balik kegelapan.

Setelah dilakukan penelusuran, faktanya memang ada meteor yang jatuh di langit Malang Raya pada Minggu malam (5/5). Tetapi video yang beredar adalah hoaks. Sebab, kejadiannya bukan di Malang, melainkan di Costa Rica.

Secara kasat mata, video itu jelas tidak terjadi pada tanggal 1 Ramadan. Sebab, dalam video itu terlihat penampakan bulan. Padahal, pada 1 Ramadan, bulan belum muncul di atas langit.

Seperti dikutip dari laman delfino.cr, para ahli dari Sekolah Geologi Amerika Tengah, yang terletak di Universitas Costa Rica menyatakan bahwa fenomena itu terjadi pada 23 April.

Meteor itu membentuk fenomena bercahaya yang dikenal sebagai bolide, yang dengan cepat melintasi atmosfer sebelum jatuh. Fragmen utama yang dapat diakses oleh para spesialis adalah 1,07 kilo.

“Itu dianalisis di tempatnya jatuh, dengan bantuan tim khusus dari Bagian Petrography dan Geokimia dari Sekolah Geologi. Banyak fragmen kecil lainnya muncul, tetapi total massa yang ditemukan oleh penduduk tidak diketahui,” jelas pusat pendidikan tinggi.

Menurut para ahli, batu itu adalah meteorit batu chondritic, terutama terdiri dari silikon, besi dan magnesium dengan usia diperkirakan 4.560 juta tahun atau hampir seusia planet bumi.

Dari hasil penelusuran ini, disimpulkan Syarief Ramaputra, anggota Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), bahwa peristiwa meteor yang melintasi langit Malang Raya pada awal bulan Ramadan 2019 memang benar adanya.

“Namun, video yang beredar dan diklaim merupakan peristiwa di Malang itu adalah tidak benar. Karena video itu merupakan peristiwa meteor yang jatuh di langit Costa Rica pada 23 april 2019 lalu. Dengan demikian, konten ini kategorinya false context atau konten yang salah,” kata Syarief dalam debunk-nya, Selasa (7/5) siang. (oxa)