eQuator.co.id – BEREDAR video yang diberi narasi “Pidato di pertemuan g20 jepang jokowi pidato hanya 60 detik alias satu menit jadi tertawaan orang2 jepang”. Seperti yang dibagikan akun Facebook (FB) Rahim M Ali dalam salah satu grup FB. Postingan itu sudah dibagikan lebih dari 200 kali saat tangkapan layar diambil.
Setelah dilakukan penelusuran oleh Adi Syafitrah, Relawan Masyarakat Anti Fitnah, Hasut dan Hoax (Mafindo), bahwa yang dibahas media Jepang dalam video yang dibagikan akun FB Rahim M Ali itu bukan soal durasi pidato, melainkan durasi pertemuan PM Shinzo Abe dengan setiap kepala negara.
Adi menjelaskan, berdasarkan pemberitaan sejumlah media online yang kredibel, bahwa Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara anggota G20 di Kota Osaka, Jepang, memang meninggalkan sorotan terhadap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) oleh media Jepang. Khususnya saluran 6 TBS TV News Caster.
Saluran TV dengan caster atau penyiar Shinichiro Azumi dan pelawak terkenal Takeshi Beat itu menyoroti tentang durasi pertemuan yang dilakukan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dengan Jokowi pada 29 Juni 2019 pukul 22.00 waktu Jepang.
Terkait pertemuan G20 tersebut, wartawan Jepang mencatat ada 22 pertemuan PM Jepang Shinzo Abe dengan sejumlah kepala negara asing yang digelar sejak Rabu 26 Juni 2019.
Pertemuan terlama PM Jepang Shinzo Abe adalah dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron dimulai pukul 17.20 dan berlangsung selama 87 menit.
Pertemuan kedua terlama adalah perbincangan PM Shinzo Abe dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yakni mencapai 82 menit pada Sabtu 29 Juni 2019 yang dimulai pukul 17.20 waktu setempat.
Sedangkan pertemuan PM Shinzo Abe dengan Presiden Ri Jokowi durasinya hanya satu menit. Pelawak Takeshi pun mengomentari hal itu. “Bicara beberapa detik saja, kalau itu pertemuan dua orang saja ya langsung selesai deh,” katanya dalam sejumlah pemberitaan.
Azumi juga menambahkan, bahwa pertemuan itu tentu dilengkapi dengan petugas penerjemah. “Ada kan penerjemahnya. Tampaknya pertemuan itu hanya konfirmasi saja mengenai kesepakatan ekonomi kedua negara,” papar Azumi.
Sementara itu, informasi yang didapat, pertemuan Jokowi dengan PM Shinzo Abe memang hanya sebentar karena waktu yang terbatas keduanya. Mereka bertemu hanya di sela-sela acara, sehingga tidak dilakukan dalam pertemuan bilateral secara resmi.
Hal ini juga dapat menunjukkan eratnya hubungan kedua negara, karena tidak ada masalah serius yang perlu dibahas.
Sementara saat berbicara pada sesi III KTT G20 Osaka dengan tema “Addressing Inequalities & Realizing an Inclusive and Sustainable World,” Sabtu (29/6), Jokowi mengangkat isu terkait akses pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
Dengan demikian, durasi satu menit itu bukan pidato masing-masing kepala negara di G20, tapi durasi pertemuan kepala negara lain dengan PM Shinzo Abe.
“Jadi, konten yang dibagikan akun Ramli itu adalah disinformasi atau konten yang salah. Dimana ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah,” kata Adi dalam debunk yang dibuat Selasa (2/7). (oxa)