eQuator.co.id – SEORANG saksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pekanbaru, Riau terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai Pemilu 2019. Pria yang bernama Hatta Zailiyus ini sempat menjadi saksi pemungutan suara di Bina Widya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Karena sakit, Hatta dirujuk ke RSUD Arifin Achmad (AA) Pekanbaru karena sakit. Kabar sakitnya Hatta viral di media sosial. Muncul narasi negatif yang disebarluaskan oleh warganet soal penyebab sakitnya Hatta.
Unggahan yang beredar luas di media sosial itu berupa video kondisi Hatta saat dirawat di rumah sakit. Dalam video berdurasi 37 detik yang viral itu, Hatta tampak terbaring dan meronta. Sementara kedua tangannya diikat di ranjang.
Penyebar video juga menyertakan keterangan bahwa saksi PKS tersebut bernama Hatta. “Hatta mulai sakit kurang lebih 7 hari habis pemilu. Mulai gelisah, gak bisa tidur, sama banyak bicara yang aneh. Kemaren malam udah coba di rukyah sekali, tapi belum ada perubahan,” bunyi keterangan pada video itu.
Narasi yang beredar di media sosial menyangsikan apabila Hatta disebut sakit karena kelelahan. Bahkan, beberapa warganet menyebut Hatta keracunan cyanida (sianida). Seperti yang diunggah akun facebook atas nama Siddiq dan akun twitter @dektampu.
Setelah dilakukan penelusuran oleh Levy Abubakar Madila Nasution, salah satu relawan Masayarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) diketahui bahwa Hatta sakit lupus yang dialami sudah sejak setahun lalu. Penyakit itu kembali kambuh beberapa hari sejak pencoblosan.
Sebagaimana yang diberitakan beberapa media online. Bahwa, Ketua DPD PKS Pekanbaru, Sofyan Siroj langsung mengunjungi Hatta di RSUD AA di Pekanbaru setelah mendengar kabar viral itu. Sofyan akhirnya mendapat penjelasan soal penyakit yang dialami Hatta.
“Sakit lupus Hatta kambuh 3 hari pasca pemilu. Kondisi sakit lupus Hatta lebih parah saat ini dibanding setahun sebelumnya,” kata Sofyan, Rabu (8/5/2019).
Kehadiran Sofyan ini pun sekaligus memberikan bantuan untuk Hatta. Pihak PKS juga mendoakan agar Hatta segera pulih sedia kala.
Hatta saat ini didampingi pihak keluarganya di RS. Pihak keluarga tidak bersedia memberikan keterangan apapun.
Jadi, kata Levy, isu Hatta keracunan ini, masuk ke dalam kategori Misleading Content. “Dimana konten dibuat untuk menyesatkan,” terangnya, Jumat (10/5/2019).
Untuk diketahui, lupus adalah penyakit peradangan (inflamasi) kronis yang disebabkan oleh sistem imun atau kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri.
Penyakit seperti ini disebut penyakit autoimun. Lupus dapat menyerang berbagai bagian dan organ tubuh seperti kulit, sendi, sel darah, ginjal, paru-paru, jantung, otak, dan sumsum tulang belakang.
Pada kondisi normal, sistem imun akan melindungi tubuh dari infeksi. Akan tetapi pada penderita lupus, sistem imun justru menyerang tubuhnya sendiri. Penyebab terjadinya lupus pada seseorang hingga saat ini belum diketahui.
Sejauh ini, diduga penyakit yang lebih menyerang wanita dibandingkan dengan laki-laki ini dipengaruhi oleh beberapa faktor genetik dan lingkungan.
Penyakit lupus juga terbagi dalam beberapa jenis. Seperti yang dimuat dalam kanan ini: https://www.alodokter.com/lupus.
Sementara gejala keracunan sianida tergantung pada jumlah yang masuk ke dalam tubuh. Jika dosisnya kecil, gejala yang muncul berupa mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, denyut jantung cepat, sesak napas, dan tubuh terasa lemah.
Sedangkan dalam dosis besar, gejalanya berupa denyut jantung melambat, kejang, tekanan darah rendah, kerusakan pada paru-paru, kehilangan napas, hingga gagal napas yang berujung kematian.
Selengkapnya dapat dilihat di laman: https://www.halodoc.com/ini-gejala-saat-tubuh-keracunan-sianida. (oxa)