Cek Fakta: Heboh Kabar Masyarakat Dayak Berjalan Kaki ke Jakarta Demi Jaga KPU

eQuator.co.id – AKUN Facebook (FB) Nurhayati Diamond membuat postingan ke grup “Jokowi Bapak Pembangunan” yang inti isinya mengenai aksi Power People. Dalam postingan yang sudah dibagikan 1,760 kali per tangkapan layar ini dibuat (http://bit.ly/2LTp64U), Nurhayati juga menyertakan foto-foto masyarakat Dayak.

Berikut narasi dalam postingan itu: “Sore Tadi Para Dayak Berbondong2 Ke Jakarta….. Demi KPU Mereka Berbondong2 Untuk Ikut Menjaga KPU Dan Siap Melawan Peopel Power…. Puluhan Ribu Suku Dayak Mereka Antusias Berbondong2 Untuk Melawan FPI Yang Akan Bikin Rusuh NKRI Tercinta….. Pasukan Siap Mati Ini Demi Menjaga NKRI Akan Ber….(lanjut halaman 12)”.

Setelah dilakukan penelusuran oleh Aribowo Sasmito, Co-Founder, Head of Fact Checker Committee di Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) ternyata foto yang diedarkan akun Nurhayati itu adalah hasil tangkapan layar dari video tentang pawai masyarakat Dayak di Kalimantan Barat dalam rangka Gawai Dayak, pada tahun 2017. Bukan peristiwa “Sore Tadi” seperti klaim dalam narasinya.

“Konten yang dibagikan akun Nurhayati itu adalah konten yang salah. Dimana ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah,” jelas Aribowo dalam debunk-nya, Senin (20/5).

Video yang ditangkap layar kemudian dijadikan foto dapat dilihat di channel YouTube GMC BERTUS (http://bit.ly/2wdt6lT). Video itu diberi judul: “WAJIB NONTON!!!Bocah dilarang Nonton Ini”.

Dipublikasikan pada 20 Mei 2017, dengan keterangan: “Berita Terbaru,….. jangan lupa  like and Subcrible ya boos, Orang Dayak wajib Subcribe dan like”.

“Yang jelas, akun Nurhayati membagikan foto hasil tangkapan layar video unggahan tahun 2017. Dia menambahkan narasi untuk membangun premis pelintiran yang dari sisi waktu tidak sesuai dengan konteks video yang sesungguhnya. Artinya, tidak ada kaitan foto itu dengan apapun di KPU,” tegas Aribowo. (oxa)