eQuator.co.id – BEREDAR postingan disertai tangkapan layar yang diklaim sebagai China Airlines yang sudah menjual tiket penerbangan Jakarta-Makassar. Seperti yang diunggah akun facebook atas nama Situasi (http://archive.fo/5gCrX).
Dalam postingan yang sudah dibagikan lebih dari 1.210 kali saat tangkapan layar diambil, akun Situasi juga menuliskan narasi sebagai berikut:
“WOW! China Airlines sudah beroperasi ke Makassar?”. Sumber lain juga ada yang membuat konten serupa.
Jika dilihat sekilas, berdasarkan situs resmi China Airlines diĀ https://book.china-airlines.com/, memang terlihat penawaran tiket penerbangan untuk rute domestik. Namun, jika dicermati lagi terdapat tulisan kecil yang memuat keterangan bahwa rute tersebut dioperasikan oleh Garuda Indonesia.
Jadi bisa dikatakan bahwa rute tersebut tidak sepenuhnya dioperasikan maskapai asing. Ada bentuk kerja sama yang dilakukan dengan maskapai nasional.
Dalam sejumlah pemberitaan di media online mainstream, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan bahwa dalam dunia penerbangan, hal tersebut dinamakan codeshare.
Artinya, suatu bentuk kerja sama yang dilakukan dua maskapai untuk berbagi rute penerbangan internasional yang sama.
“Dalam kasus itu, rute lengkapnya adalah Taipei-Makassar. Jadi, Taipei ke Jakarta dioperasikan China Airlines, sedangkan Jakarta-Makassar oleh kami,” kata Ikhsan, Kamis (13/6) lalu.
Penumpang Taipei yang akan menuju Makassar membeli tiket melalui China Airlines. Tiket juga diterbitkan oleh maskapai yang sama.
Pesawat dari Taipei ke Jakarta dioperasikan oleh China Airlines. Adapun, pesawat selanjutnya dari Jakarta menuju Makassar akan dioperasikan oleh Garuda Indonesia.
Nantinya, harga tiket penerbangan dari Jakarta ke Makassar akan ditagihkan pihak Garuda ke China Airlines. “Sesuai standar harga kami,” tutur dia.
Ikhsan menjelaskan, kerja sama codeshare memang diperlukan maskapai untuk memenuhi kebutuhan penumpangnya menjangkau destinasi tertentu yang tidak bisa dilayani. Ketidakmampuan maskapai menerbangi rute tersebut bisa disebabkan restriksi yang dilakukan pemerintah setempat. Jadi bisa dibilang, China Airlines sama sekali belum menjual tiketnya untuk rute domestik di Indonesia.
Garuda juga melakukan hal yang sama untuk menjangkau rute negara lain dengan maskapai setempat salah satunya Japan Airlines.
Sementara itu, menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Hengki Angkasawan, maskapai asal negara Tirai Bambu itu hanya melayani penerbangan dari kota di China menuju ke Bandara Soekarno Hatta. Untuk penerbangan selanjutnya tetap dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia.
Sebab, Garuda Indonesia sebagai anggota Sky Team mempunyai kerja sama dengan China Airlines.
“Penerbangan dari rute internasional itu kerjasama dengan Garuda, itu kerjasama di domestiknya. Indonesia juga kerjasma dengan China, dia bisa memanfaatkan rute Garuda,” ujar Hengki di Kemenhub, Jakarta, Kamis (13/6).
“Karena sudah ada MoU dengan China Airlines, dia hanya bisa menjual market, tapi penerbangan domestik nasional itu (tetap dilayani) Garuda,” sambungnya.
Hengki menjelaskan, hal tersebut wajar terjadi di industri penerbangan. Menurut dia hal itu merupakan business to business antar maskapai penerbangan.
“Itu adalah praktik yang lazim, itu sudah diumumkan oleh maskapainya, ada code sharing sekalian promosi kan,” kata Hengki.
Dengan demikian, kata Adi Syarifah, relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bahwa konten yang dibagikan akun Situasi adalah disinformasi atau konten yang salah. “Dimana ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah,” tegasnya. (oxa)