-ads-
Home Nasional Cari Pokemon, Bule Terobos Markas Kodim

Cari Pokemon, Bule Terobos Markas Kodim

KEBABLASAN. Gara-gara Pokemon, seorang Manager Research and Development salah satu perusahaan farmasi asal Perancis terobos Kodim Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (19/7). TNI for Radar Cirebon

eQuator.co.id – Cirebon–RK. Demam Pokemon Go sudah tidak terbendung. Tidak hanya menjangkiti kalangan remaja saja. Bagi Roman Pierre Marcade (RPM), seorang Manager Riset and Development salah satu perusahaan farmasi asal Prancis, sampai nekat menerobos kompleks militer Makodim 0614 Kota Cirebon, Senin (18/7), demi mencari keberadaan monster-monster cipataan Niantic yang bekerjasama dengan Google Inc tersebut.

Kelakuan RPM sendiri bikin geger Kota Cirebon setelah terlibat kejar-kejaran dengan anggota Kodim 0614 yang saat itu berusaha menanyakan maksud dan tujuan RPM masuk kedalam komplek militer Makodim 0614.

Uniknya, RPM sendiri saat itu baru berada di Kota Cirebon sekitar dua jam. Dia baru datang di Stasiun KA Kejaksan sekitar pukul 21.00 WIB, saat baru sampai di Stasiun pun RPM sudah sibuk sendiri dengan gadgetnya dan berusaha menangkap monster-monster yang berada di sekitaran stasiun.

-ads-

RPM sendiri datang ke Cirebon untuk keperluan meeting dan riset untuk keperluan perusahaan bersama 30 orang lainnya. Saat tiba di hotel, RPM bukannya beristirahat, malah berganti kostum dengan kostum jogging dan mulai berlari malam-malam sambil mencari pokemon menuju poketstop. Sekitar pukul 23.00 WIB, dia mulai terlihat berjalan di depan Makodim 0614. Dia pun berjalan ke arah Kampung Karangjalak dan melewati jalan yang berada persis di samping Makodim.

RPM pun masuk ke dalam kompleks Makodim melewati pintu samping yang tidak dikunci. Pintu tersebut tidak dikunci karena ada masjid yang dipergunakan juga untuk masyarakat umum. Keberadaan RPM sendiri terlihat oleh petugas piket Makodim setelah ketahuan mondar-mandir di dalam kompleks Makodim dan mulai berjalan mendekati pos jaga.

“Drama” pun mulai di sini. Petugas yang memergoki RPM menerobos kompleks Makodim tanpa izin memanggil yang bersangkutan. Namun bukannya datang dan menghampiri, RPM malah lari lewat gerbang depan Makodim dan melompati portal gerbang.

Melihat RPM lari, petugas piket kemudian berusaha melakukan pengejaran. RPM awalnya melarikan diri ke arah Jl Cipto Mangunkusumo. Dia berencana pulang ke hotel tempatnya menginap. Namun karena tak paham jalan, dia akhirnya lewat lagi ke depan Makodim dan bersembunyi di belakang pos security BBWS di Jl Pemuda, tak jauh dari kantor Makodim.

Petugas yang melihat RPM lari ke dalam kantor BBWS pun akhirnya mengepungnya. Dia kemudian bisa diamankan saat bersembunyi di dalam garasi mobil kantor BBWS. Meski awalnya sempat berontak, akhirnya dari situ RPM dibawa ke Makodim 0614 untuk dimintai keterangan.

Kepada petugas saat itu, RPM mengatakan tidak tahu jika komplek yang dia masuki adalah komplek militer. Bule yang sudah sekitar satu tahun bekerja di Cirebon tersebut menyangka jika Makodim 0614 tersebut adalah taman sambil terus mencari pokemon. Bahkan, RPM pun mengaku kapok bermain Pokemon Go setelah insiden tersebut.

Dandim 0614 Kota Cirebon, Letkol Inf Suharma Zunam SAP MSi kepada Radar Cirebon mengatakan bahwa WNA asal Prancis yang menerobos masuk ke dalam kompleks Makodim 0614 tersebut sudah diamankan dan diserahkan kepada Polres Cirebon Kota untuk ditangani lebih lanjut. Menurutnya, saat diamankan, WNA tersebut hanya mengenakan kaos oblong, celana pendek dan sepatu running sambil membawa smartphone.

“Waktu ditanya katanya lagi nyari pokemon, tapi untuk pastinya tetap kita serahkan kepada polisi agar diproses lebih lanjut,” ujarnya, kemarin (19/7).

Dia menduga bahwa insiden tersebut lebih ke arah system marketing game Pokemon Go. Atas  kejadian tersebut, kata dia, tentunya saat ini masyarakat, khusunya yang dari Cirebon, bertanya-tanya dan semakin penasaran dengan game tersebut.

“Ini promosi gratis, mereka tak perlu pasang iklan, gamenya jadi heboh,”imbuhnya.

Pihaknya juga kini sedang menunggu penjamin atau pihak perusahaan dari WNA tersebut untuk meminta maaf ke institusinya. “Dengan alasan apapun, orang asing tidak bisa sembarangan keluyuran, apalagi malam dan tidak bawa identitas diri,” tambahnya.

Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, pihak TNI, menurut Dandim, memberlakukan pelarangan terkait game Pokemon Go. Game tersebut tidak boleh dimainkan oleh prajurit TNI dan di kompleks TNI. Bahkan tidak sekali dua kali pihak Makodim sampai harus mengusir warga sipil yang nekat mencari Pokemon ke dalam kompleks Makodim 0614.

“Sudah ada surat turunan dari Pangdam terkait pelarangan game tersebut,” tuturnya.

Setelah selesai menjalani pemeriksaan singkat di Makodim, RPM kemudian diserahkanke Polres Cirebon Kota. Polisi yang memeriksa RPM kemudian menahan sementara kartu izin tinggal sementara (KITAS) milik RPM. Sementara RPM diizinkan kembali ke hotel. (Radar Cirebon/JPG)

Exit mobile version