Calo PNS BC Sempat Remehkan Gubernur Kalbar

Ilustrasi-NET

eQuator – Berbagai macam cara yang dilakukan penipu untuk mengelabui mangsanya. Seperti yang dilakukan Calo Pegawai Negeri Sipil (PNS) Bea Cukai (BC), He. Bukan hanya iming-iming, dia bahkan meremehkan Gubernur Kalbar.

“Tahulah Gubernur kita ini siapa. Tetapi kalau sudah Pusat yang punya kerja, siapa berani gugat,” kata He dengan sombongnya kepada Rakyat Kalbar, Selasa (10/11) malam, sebelum Ia diringkus Dit Reskrimum Polda Kalbar.

Ketika dihubungi, He yang sedang di Sanggau, memastikan dapat dengan memudahkan meloloskan seseorang menjadi PNS BC. “Bisa. Mau ditugaskan dimana? Bisa saya bantu, hanya Rp60 Juta. Biasa orang-orang Rp200 Juta. Anak Bu Ana saja sedang diurus,” ujarnya.

Dia mengaku, sudah banyak orang yang diloloskannya menjadi PNS di BC di beberapa provinsi, hanya dengan membayar sejumlah uang beserta fotokopi ijazah. “Kalau kamu sudah siap, malam ini juga saya teleponkan Pusat, mereka sedang lembur sampai jam 12 malam,” kata He.

Tidak sampai di situ, untuk menyakikan mangsanya, He juga tidak segan-segan membawa nama Tuhan. “Alhamdulillah banyak yang jebol. Cuma kemarin sudah jebol, tetapi yang bersangkutan meninggal dunia, kita balikkan uangnya, malah dilebihkan,” ucapnya.

Jika nasib bagus, tambah dia, hanya dalam waktu lima bulan, pengguna jasanya akan dipanggil ke Pusat dan Surat Keputusan (SK) pengangkatan PNS BC pun langsung dikantongi. “Keponakan saya satu tahun lebih baru dipanggil, sekarang tugas di Palangkaraya,” ceritanya.

Kehebatan meloloskan seseorang menjadi PNS di BC di Pontianak, menurut He, tidak ada yang bisa. Kalaupun ada, biayanya mencapai Rp200 Juta. Hasilnya pun meragukan.

“Saya jalur ke Pusat langsung, makanya tidak sampai segitu. Jadi pemerintah yang di daerah tidak bisa ngapa-ngapa. Kamu cukup bayar separuh. Sisanya tunggu SK keluar. Di Pontianak juga ada slot,” kata He menyanjung diri.

Untuk lebih memastikan omongannya, He juga mengajak mangsanya ke Jakarta untuk melihat lokasi Gedung BC. “Lebih bagus ikut ke Jakarta, nanti tunggu di Lobby. Jadi kalau ada yang mau menipu kita, tinggal laporkan ke KPK di sebelahnya,” ucapnya.

Setelah berbicara dengan sangat menyakin seperti itu, He tiba-tiba mengingatkan agar mangsanya tidak buka mulu. “Tapi kamu jangan cerita ke siapa-siapa soal ini. Maklum, banyak orang yang mencari kesalahan,” katanya.

Jauh berbicara ke sana kemari, ujung-ujung He kembali kepada persoalan pembiayaan. Dia meminta dibayar setengah terlebih dahulu bersamaan dengan berkasnya. “Nanti kalau SK sudah terbit, pelunasan bisa melalui bank. Insya Allah aman. Kita pakai kwitansi,” janjinya.

Zaman sekarang, tambah dia, bisa bisa menjadi pegawai tanpa harus mengeluarkan biaya, seperti yang selama ini dikoar-koarkan beberapa instansi pemerintah. “Masuk polisi saja bayar,” katanya.

He terus mendesak agar menggunakan “jasanya” tersebut. Bahkan dia menjanjikan akan memprioritaskan untuk kali ini saja. “Bagaimana, kalau kamu siap, malam ini juga saya telponkan ke Pusat, untuk masukkan nama dan nomor ijazah kamu,” ucapnya.

Belum sempat ditanggapi, He kembali mengeluarkan jurus bujuk rayunya yang selama ini cukup mumpuni. “Kapan lagi, kamu masih muda, siapa yang tidak tahu gaji Bea Cukai seperti di dekat Korem (Taman alun-alun Kapuas, red) itu. Kalau kerja bagus bisa disekolahkan lagi sampai S2,” lanjutnya.

Akhirnya dibuatkan kesepakatan untuk bertemu langsung di salah satu kafe di Jalan Abdurrahman Saleh (BLKI), Rabu (11/11). Namun, batang hidungnya tidak kelihatan. Katanya sedangkan dalam perjalanan dari Ngabang ke Pontianak. Belakangan diketahui dia dari Sintang pukul 07.00.

Janji ketemuan ini sebenarnya hanya untuk menjebak He. Beberapa polisi sudah menunggu di beberapa penjuru di sekitar kafe. Bahkan uang untuk pembayaran awalnya pun sudah disiapkan, tetapi hanya berupa potongan kertas.

Sekitar pukul 18.30, mobil Avanza bernomor polisi KB 1746 RR warna silver yang dikendarai He tiba di tempat yang dijanjikan. Dia pun langsung diringkus polisi.

Di ruang penyidik Dit Reskrimum Polda Kalbar, He nampak tertunduk. Dia pun mengaku di malam nahas itu, berangkat dari Sintang bersama suami ketiganya, Sam yang disebut-sebut sebagai pembunuh bayaran asal Bekasi, beserta ketiga anaknya.

Tetapi, si suami yang mengaku bekerja di salah satu bengkel di Sintang mengaku sama sekali tidak mengetahui pekerjaan He. Bahkan dia mengaku, tiba-tiba ditangkap polisi.

Anaknya yang masih duduk di Kelas 1 SMP sama sekali tidak menyangka kalau ibunya tukang tipu. “Saya terkejut, kata mama, mau ajak jalan, tapi kok ke kantor polisi,” ujarnya polos.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Bea dan Cukai Kalbar, Nirwala Dwi Haryanto membantah jika masukan PNS ke BC bisa pakai sopoi. “Saya belum dapat laporan, saya tahunya dari Mas yang nelpon. Tidak benar seperti itu. Tidak ada penerimaan PNS Bea Cukai pakai bayar,” katanya dihubungi Rakyat Kalbar.

Nirwala menjelaskan, penerimaan PNS BC hanya dari dua sumber atau mekanisme. Pertama, dari lulusan Politeknik Keuangan, dan Kedua, seleksi dari Kementerian Keuangan. “Bea Cukai sendiri tidak bisa langsung menerima PNS saja, karena ada mekanismenya,” tutupnya.

Laporan: Ocsya Ade CP dan Achmad Mundzirin

Editor: Mordiadi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.