eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Belakangan ini masyarakat kerap mengeluhkan pemadaman listrik. PLN menuding, pohon tumbang sebagai penyebab listrik byarpet.
General Manager PLN Kalbar Richard Safkaur menuturkan, 80 persen penyebab terjadinya gangguan listrik di provinsi ini adalah akibat pohon tumbang.
“Biasanya dibilang klasik lah PLN pohon selalu jadi sasaran, tapi faktanya data kami mendukung itu,” katanya kemarin.
Richard mengatakan, pihaknya telah berupaya menebang pohon yang berpotensi tumbang pada saat cuaca buruk, sehingga akan menyebabkan gangguan terhadap listrik. Namun, penebangan pohon juga harus sesuai dengan peraturan pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Seperti di Kota Pontianak, penebangan pohon harus berdasarkan izin Wali Kota.
“Kalau kami nebang pohon sembarangan dalam kota kena Perdanya. Kami harus izin dulu. Tapi untuk kota Pontianak saat ini sudah berjalan dibantu oleh pihak tata kelola kota,” jelasnya.
Pada bulan suci ini, penebangan pohon dihentikan sementara. “Karena menghindari pemadaman terencana,” ujarnya. Sebetulnya kata dia, PLN sudah mengantisipasi persoalan listrik padam. Seperti menerapkan kebijakan dari pusat dengan mempercepat recovery dan mengutamakan keamanan pelanggan. Kendati demikian, ia juga tak menampik upaya itu belum berjalan maksimal. Sehingga listrik padam di bulan puasa masih menjadi trending topik.
“Untuk itu kita mohon dukungan semua. Kalau ada pohon atau jaringan kita yang berdekatan bisa lapor kepada unit PLN terdekat. Kalau punya kenalan orang PLN kirim pesan atau telepon,” imbuhnya.
Menurutnya, laporan langsung dari masyarakat dapat membantu petugas PLN. Dalam merecovery kawasan mana yang terjadi pemadaman. Ia pun mengaku sebetulnya PLN bekerja selama 24 jam untuk memastikan energi pembangkit listrik itu bekerja dengan baik. (riz)