BP4K Gelar Dermfarm

ilustrasi. net

eQuator – Sanggau-RK. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Sanggau melaksanakan Demontrasi usaha tani-nelayan berkelompok (Demfarm) kepada puluhan anggota Kelompok Tani Mawar, dengan melakukan penanaman perdana benih padi di dusun Sagu, desa Menyabo, kecamatan Tayan Hulu, Rabu (25/11)

Dua varietas padi, yakni Inpari 24 sebanyak 12,5 kilogram dan Inpara 3 sebanyak 12,5 kilogram disebar di lahan di lahan seluas 1,2 hektar dalam penanaman perdana Demfarm pembenihan padi tahun 2015.

Mewakili BP4K Sanggau, Budi S, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pertanian atau perkebunan tepat guna, yang merupakan satu di antara kegiatan yang berada pada Bidang Pengembangan dan Penyebaran Teknologi, BP4K Kebupaten Sanggau.

“Di antaranya dengan melaksanakan pekerjaan Demfarm padi yang dilaksanakan oleh kelompok tani untuk pemenuhan benih yang bermutu, bagi anggota kelompok tani dan nelayan sehingga diharapkan dengan penggunaan benih unggul bermutu dapat meningkatkan produksi, dalam satuan luas sehingga akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan nelayan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, demonstrasi merupakan suatu metode penyuluhan lapangan, untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara dan atau hasil dengan menerapkan teknologi yang telah terbukti menguntungkan bagi petani nelayan.

“Demfarm dilaksanakan dengan tujuan memotivasi dan sekaligus memberikan contoh bagi pelaku utama dan pelaku usaha, yang tergabung dalam suatu kelompok tani dan nelayan, serta masyarakat di sekitar kelompok tani dan nelayan, untuk dapat melihat secara langsung tentang penerapan teknologi yang telah terbukti menguntungkan bagi pelaku utama dan pelaku usaha khususnya untuk komoditi padi,” jelasnya.

Menurutnya, Demfarm padi sawah dilaksanakan pada musim tanam (MT) rendengan, dengan luas satu hektar, dalam satu atau dua hamparan. Tujuan dengan adanya dua hamparan, untuk mengevakuasi kemurnian produksi benih.

“Kepala BP3K selaku petugas pelaksana teknis lapangan menetapkan lokasi untuk melaksanakan kegiatan Denfarm padi sawah di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (WKBP3K) kecamatan, dan sekaligus menetapkan penyuluh pada Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) selaku petugas penanggungjawab lapangan dan kegiatan,” paparnya. (KiA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.