eQuator – Ketapang-RK. Kabupaten Ketapang mengikuti pameran pariwisata Borneo Extrvaganza 2015, atraksi seni berupa tarian budaya Dayak, Melayu dan kreasi dalam mempromosikan potensi pariwisata yang beraneka macam di Bumi Ale-ale.
Lantunan irama khas Melayu dan Dayak diringi gemulai para penari bujang dan dare Ketapang memukau para pengunjung yang memenuhi area pameran di Atrium Bandung Indah Plaza yang digelar selama tiga hari (27-29 November 2015).
Event tahunan yang diselenggarakan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerjasama dengan lima Pemprov se-Kalimantan (Kalbar, Kalsel, Kaltim, Kalteng, dan Kaltara) menyediakan produk-produk unggulan dari 5 provinsi tersebut.
Kabid Pengembangan Pemasaran Parawisata Kalbar Teresia Widiastuti mengatakan pameran pariwisata Borneo Extrvaganza 2015 yang disponsori kementerian Parawisata yang digelar setiap tahun untuk mempromosikan Kalimantan. “KabupatenKetapang tahun ini ikut berpartisipasi dengan menampilkan tarian kesenian Melayu, Dayak dan kreasi,” terangnya.
Kementerian Pariwisata, yang diwakili Asisten Deputi Pengembangan Pasar Personal, Raseno Arya, SE, MM., membuka secara resmi pameran pariwisata Borneo Extrvaganza 2015 tersebut sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata Kalimantan dalam mendukung Pesona Indonesia untuk mencapai target 275 juta perjalanan wisatawan
nusantara (wisnus) pada 2019.
Kementerian Pariwisata menilai penyelenggaraan pameran pariwisata Borneo Extrvaganza 2015 momentumnya sangat tepat karena mendekati musim liburan panjang hari raya Natal dan Tahun Baru 2016. Lonjakan perjalan wisnus terjadi pada musim liburan sekolah, liburan hari raya Lebaran, Imlek, Natal dan Tahun Baru. Dipilihnya kota Bandung sebagai tempat penyelenggaraan pameran juga sangat tepat karena Bandung merupakan sumber wisnus.
“Bandung merupakan pusat pariwisata Jawa Barat yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisnus. Banyak penerbangan langsung dari Bandung ke Kalimantan sehingga memudahkan aksesibilitas bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kalimantan,” kata Raseno Arya.
Dia menjelaskan lebih lanjut, wisnus merupakan kekuatan pariwisata nasional karena setiap tahun jumlahnya terus meningkat bila tahun ini wisnus yang mengadakan perjalanan sebanyak 255 juta dengan pengeluaran sekitar Rp 201,5 triliun, dalam lima tahun ke depan akan menjadi 275 juta perjalanan dengan pengeluaran dua kali lipat lebih besar dibandingkan perolehan devisa dari wisman.
Menurutnya,Sektor pariwisata harus menjadi leading sector dalam pembangunan perekonomian nasional. Presiden Joko Widodo telah memberi target dalam lima tahun ke depan pariwisata harus tumbuh dua kali lipat dari capaian tahun ini. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional akan menjadi 8 persen, devisa pariwisata sebesar Rp 280
triliun, serta menciptakan 13 juta lapangan kerja.
“Dalam lima tahun ke depan jumlah kunjungan wisman menjadi 20 juta, perjalanan wisnus sebanyak 275 juta, dan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global akan berada di ranking 30 dunia dari posisi sekarang berada di ranking 50 dari 141 negara,” tegas Raseno
Arya (Jay-Humas)