eQuator.co.id. – NGABANG. Sejumlah organisasi dan komunitas yang tergabung dalam relawan Karolin-Gidot (KaDo) akan berkumpul di rumah Radakng Aya’ Kompleks GOR Patih Gumantar Landak, Jumat (6/4).
Di kesempatan itu, mereka akan menyatakan dukungan dan siap berjuang untuk memenangkan pasangan nomor urut dua pada pelaksanaan Pilgub Kalbar 2018 ini. Rencananya sekitar dua ribu orang dari relawan KaDo Landak akan hadir.
Juru bicara relawan Kado Landak, Aida mengatakan, dukungan yang diberikan tersebut didasari dengan sejumlah pertimbangan.
“Pertama, Ibu Karolin merupakan Bupati Landak yang terpilih pada tahun 2017 lalu dengan perolehan suara 96,62 persen dengan tingkat partisipasi 92,3 persen,” ujar Aida saat melakukan konferensi pers di Ngabang, Kamis (5/4).
Dengan prestasi yang diraih itu, Karolin banyak memberikan kado bagi masyarakat Landak. Diantara kado tersebut yakni, ditetapkannya Karolin sebagai bupati terbaik se-Kalimantan tahun 2017 lalu oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
“Ibu Karolin sebagai Bupati Landak berpihak kepada masyarakat adat. Hal ini terbukti terbukti dengan adanya Perda tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat. Beliau juga mengajukan indikatif hutan adat seluas 22.429,28 hektar yang merupakan pengajuan terluas se Indonesia,” katanya.
Karolin merupakan satu-satunya calon yang berpengalaman di tingkat nasional. Ia menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dengan perolehan suara terbanyak peringkat tiga nasional. Pada Pemilu 2014 lalu, Bupati Landak ini terpilih sebagai anggota DPR RI dengan suara terbanyak nasional 397.481 suara.
“Sedangkan, Bapak Suryadman Gidot adalah Bupati Bengkayang yang sangat berpengalaman. Sebab, beliau pernah menjabat anggota DPRD, Wakil Bupati Bengkayang hingga terpilih dua kali sebagai Bupati Bengkayang,” sambung Aida.
Selain itu, relawan Kado Landak juga berpandangan pasangan KaDo mampu mewujudkan Kalbar yang aman dan damai. Kalbar juga memerlukan pemimpin yang paham tentang pelayanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan pertanian berkelanjutan.
“Berdasarkan sejumlah pertimbangan itu, kami berkeyakinan dua anak pedalaman ini mampu memimpin Kalbar untuk pembangunan yang berkelanjutan,” terang Aida. (ius).