Berbagi Pengalaman Memajukan Negara

Seminar Internasional Visit West Kalimantan 2017

SEMINAR. Gubernur Cornelis membuka Seminar Internasional Visit West Kalimantan 2017 di Istana Rakyat Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (8/6). RISKA NANDA

eQuator.co.idPontianak-RK. Pemprov Kalbar, Katholischer Akadeischer Auslander Dienst (KAAD) Jerman dan Merangat Foundation berinisiatif mendorong kerjasama yang sinergis antarpemangku kepentingan melalui Seminar Internasional Visit West Kalimantan 2017.

Seminar yang dibuka Gubernur Drs. Cornelis, MH ini bertema  “Mendorong Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan di Kalimantan Barat melalui Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Istana Rakyat Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (8/6). Dihadiri Direktur bagian Asia KAAD Jerman, Dr. Heinrish Geiger bersama delegasi Jerman, Direktur PT Antam dan PT Steadfast Marine. Ketua Panitia Seminar adalah Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa.

Gubernur Cornelis dalam sambutannya mengatakan, pembangunan bidang pendidikan dan pelayanan dasar lainnya di Kalbar mendapatkan prioritas. Pemprov Kalbar terus mendorong peningkatan sumber daya manusia dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, agar bersama-sama membantu upaya peningkatan kualitas SDM.

“Inilah tujuan seminar ini. Supaya lebih pintar, tahu wawasan dunia ini, berbagi pengalaman dengan negara-negara maju bagaimana memajukan negara ini,” kata Cornelis.

Menurutnya, meskipun ini yayasan Katolik dan pemerintah Jerman yang menyediakan pembiayaan, namun beasiswa diharapkan tidak untuk orang Katolik saja. NU juga boleh, Muhammadiyah juga boleh dan Islam pada umumnya. Karena untuk membangun Kalimantan Barat memerlukan manusia-manusia yang cerdas dan pintar.

Ketua Panitia, Karolin Margret Natasa mengatakan, seminar internasional sangat penting dalam mempersiapkan dan meningkatkan kualitas SDM Kalbar ke depan. “Kalimantan Barat ini wilayahnya luas dan kaya dengan sumber daya alam (SDA). Tantangan terbesar bagi kita ke depan adalah bagaimana kualitas sumber daya manusia kita yang terlatih, terampil dan profesional untuk mengelola SDA itu. Oleh karena itu, seminar internasional yang akan diadakan ini sangat penting untuk menjawab tantangan tersebut,” ungkap Karolin.

Bupati Landak ini juga menjelaskan, kegiatan seminar tersebut merupakan upaya meningkatkan jaringan kerjasama antarpemerintah, perusahaan dan lembaga pendidikan maupun lembaga masyarakat lainnya. Memperkenalkan kebudayaan, pariwisata dan potensi investasi yang ada di daerah Kalbar.

Pendiri Yayasan Merangat Foundation, Stephanus Mulyadi mengatakan, menjawab tantangan SDM Kalbar ke depan, dengan meningkatkan sistem pendidikan dan pelatihan. Adanya kerjasama sinergis antara berbagai pihak terkait di Kalbar.

“Tantangan terbesar yang akan dihadapi ke depan adalah ketersediaan tenaga kerja yang terlatih, kompeten dan profesional yang dibutuhkan perusahaan dan bidang bisnis lainnya,” ujar Stephanus Mulyadi.

Apalagi di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan tentunya akan muncul persaingan yang ketat dalam dunia kerja. Menjawab tantangan tersebut, pertama, kualitas sistem pendidikan dan pelatihan teknis, kejuruan dan kurikulum serta institusi harus ditingkatkan. Kedua, untuk meningkatkan kualitas tersebut diperlukan kerjasama sinergis antara berbagai pihak di Kalbar. “Meliputi institusi pemerintah, industri dan pendidikan serta pelatihan teknik dan kejuruan,” ujarnya.

 

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Hamka Saptono