-ads-
Home Patroli Berawal dari Pelukan Manja

Berawal dari Pelukan Manja

Ilustrasi NET

eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Pria warga Balikpapan inisial HN ditangkap polisi, Selasa (27/8), karena diduga melakukan pencabulan terhadap adik iparnya, RM (12), hingga hamil.

HN juga diduga sering meniduri keponakannya, WA (16). Hubungan HN dan WA berlangsung sejak tahun 2017.

HN yang mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye di hadapan awak media (28/8) mengaku, hanya dua kali menyabuli RM. HN juga mengatakan tidak mengeluarkan spermanya di dalam.

-ads-

“Saya baru dua kali, Desember itu terakhir. Pertama kalinya Oktober tahun lalu. Saya juga setiap main nggak pernah keluarin di dalam, selalu di luar,” bantahnya.

Disebutkan HN, RM kerap manja setiap kali dia datang berkunjung ke rumah RM di RT 27 Klandasan Ulu, Balikpapan Kota. HN memang kerap meminta tolong RM untuk ke rumahnya mengambil laundry untuk dibawa ke rumahnya.

“Dia minta handphone, baru dia mau kayak gitu. Nah, saya nggak langsung kasih. Saya beberapa hari juga baru kasih, karena cari-cari dulu,” ujarnya.

Lantaran tak mampu membeli handphone baru, HN hanya membelikan tab bekas. Saat itu dia meminta RM ke rumah untuk mengambil tab itu.

Kemudian HN iseng menanyakan soal keperawanan RM, dibalas dengan pelukan manja sembari memegang bagian vital HN. Itu awal kejadian, menurut versi HN. Apalagi dia sudah lama berpisah dengan istrinya.

“Pas sudah sampai di rumah, diambillah tab-nya. Terus saya tanya, kamu sudah pernah begituan kah. Nah, dia langsung datang peluk manja. Dia juga bilang kalau sudah pernah begituan (melakukan perbuatan terlarang, Red),” jelas HN.

Dia mengaku membuang spermanya di luar. Dia pun mengaku kaget saat mengetahui RM tengah mengandung. “Iya, katanya dia hamil lima bulan. Tapi itu bukan saya yang melakukan. Saya ‘kan terakhir bulan Desember, itu pun saya keluarin di luar,” tuturnya.

HN juga membantah mengancam RM untuk tidak menceritakan perbuatan terlarang itu kepada orang tuanya. “Saya nggak pernah ngancam dan ngakunya dikasih uang Rp 20 ribu. Padahal, kalau saya datang ke sana, lebih dari Rp 20 ribu yang dia minta. Itupun saya nggak apa-apakan dia,” lanjutnya.

HN mengaku menyesal melakukan hal ini. Dia juga sadar bahwa RM masih di bawah umur. “Iya, saya tahu dia anak kecil. Saya menyesal,” pungkasnya.

Sebelumnya, RM didampingi ibunya, DS mengatakan bahwa HN sering datang ke rumahnya dan mengajak RM jalan. RM mengaku telah dinodai HN berkali-kali.

“Iya, setiap dia ke sini pasti begitu. Dia kasih uang 20 ribu rupiah, terus ngancam agar jangan bilang siapa-siapa,” kata RM. (Jawa Pos/JPG)

 

Exit mobile version