eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Ditinggal kosong, tiga rumah warga di Gang Sebukit Jalan Rais A Rahman, Sungai Jawi Dalam, Pontianak Barat hangus terbakar, Senin (19/6) sekitar pukul 15.00. Sontak kejadian tersebut membuat warga panik.
Mengetahui terjadi kebakaran, beberapa warga berusaha memadamkan api. Ada pula yang berupaya membantu menyelamatkan barang berharga milik korban. Lantaran api semakin besar, beberapa barang berharga milik korban tidak bisa diselamatkan.
Belasan unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan di jalan yang sempit plus padat penduduk tersebut. Kendati di lokasi sulit mendapatkan air, petugas terus berupaya menjinakan si jago merah agar tidak menjalar ke rumah penduduk lainnya. Petugas pun mengeruk dasar parit hingga digenangi air, kemudian memasukan pipa hisap dari mesin pompa. Api baru dapat dipadamkan hingga pukul 16.00. Namun rumah berdinding semen, atap seng, berlantai keramik dan berkerangka kayu tersebut telah menjadi arang.
Satria, salah satu penghuni yang rumah terbakar mengatakan, kejadian begitu cepat. Setengah jam sebelumnya, dirinya sempat mengecat rumah. Namun. Ketika ditinggalkan sebentar, rumah sudah dalam keadaan terbakar. “Saat itu saya sedang mengecat di lantai dua, kemudian saya turun dan kembali naik ambil kunci motor. Ketika saya pergi meninggalkan rumah selama setengah jam pulang-pulang rumah bagian atas sudah terbakar,”ungkapnya kepada sejumlah wartawan saat ditemui di TKP.
Sementara salah satu korban lainnya, H. Abdu Samad menceritakan, saat kejadian dia sedang berada di Masjid. Mendengar teriakan kebakaran, dia bergegas menuju lokasi kejadian. “Saya tadi ada di Masjid, setelah mendengar ada teriakan, Pak Rumah kebakaran, saya langsung ke sini,” ucap pria 63 tahun ini.
Samad melihat api di sebelah rumahnya. Dia pun sempat membantu memadamkan api di rumah tetangganya tersebut. “Saya tadi sempat siram rumah itu, saya kira rumah sebelah jak,” kisahnya.
Di rumah tersebut, Samad tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Ada beberapa harta benda miliknya masih bisa diselamatkan. Namun, surat menyurat berharga lainnya ikut terbakar. “Surat menyurat habis, rencananya mengungsi di rumah adik ipar saya,” pungkas Samad.
Sementara itu, Kapolsek Pontianak Barat Kompol Saloom P Silaban mengungkapkan, orang yang pertama kali melaihat kejadian kebakaran itu Helmi. Api diduga berasal rumah No. 7 milik Zailani (almarhum). Pada saat itu saksi Helmi sedang mengecat rumah tersebut dan mendengar bunyi benda jatuh dari dek rumah. “Mendengar suara, saksi langsung menuju ke arah bunyi jatuh tersebut dan terlihat api sudah membesar,” terang Saloom.
Saloom belum bisa memastikan penyebab kebakaran itu. Saat kejadian para pemilik rumah sedang ada di luar. “Asal sumber api terjadinya kebakaran belum bisa diketahui sebab saat kejadian rumah penghuninya sedang tidak ada di rumah. Dan diketahui oleh saksi api sudah membesar, ini masih dalam lidik,” pungkasnya.
Tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Sementara kerugian materil belum bisa ditafsir. Selain menghanguskan rumah Samad dan Zailani (alm), api juga melahap rumah Rajali.
Laporan: Ambrosius Junius, Achmad Mundzirin
Editor: Arman Hairiadi