eQuator.co.id – SUKADANA. Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi memastikan Bandar Udara baru di Kabupaten Kayong Utara. Bahkan, Ia mentargetkan pembangunannya akan dimulai tahun 2020.
“Mungkin tahun depan (2020, red) sudah bisa dimulai kegiatannya. 95 persen sudah dipastikan,” kata Menhub Budi Karya Sumadi saat meninjau lokasi Bandara Kayong Utara di Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana, Selasa (19/2).
Dikatakan Budi Karya, Kementerian Perhubungan adalah suatu perpanjangan tangan dari pemerintah untuk melaksanakan konektivitas yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lain. Terlebih, Indonesia terdiri dari pulau-pulau sehingga konektivitas udara sangat penting.
“Pak Presiden Joko Widodo selalu mengamanahkan kepada saya, untuk memetakan daerah seluruh Indonesia, daerah mana saja yang belum terjangkau dengan baik. Nah, disitulah kita melakukan suatu rencana-rencana pembangunan Bandara,” katanya.
Ia menerangkan, Kalimantan Barat direncanakan akan dibangun dua bandara baru. Yaitu di Kota Singkawang, dan satunya di Kayong Utara. “Bandara Kayong Utara sendiri adalah untuk menggantikan Bandara Rahadi Oesman Ketapang yang tidak bisa dikembangkan lagi karena rumah karena off cycle dan sebagainya. “ adi saya lihat, secara fisikli tanah ini (rencana lahan Bandara KKU, red) tak masalah, jadi saya sarankan kepada pak Bupati untuk mempersiapkan,” kata Menhub Budi Karya.
Tak kalah pentingnya, dilanjutkan Budi Karya, dengan adanya Bandara akan menunjang Kayong Utara jadi suatu kawasan destinasi wisata. Sebab, diakuinya, banyak sekali tujuan wisata yang cukup baik yang bisa dilakukan di kabupaten ke 13 di provinsi Kalbar ini.
“Oleh karenanya, kita minta semua stakeholder mendukung rencana ini, kami juga akan jalankan sesuai amanah pak Presiden dan semua pihak kita harapkan mendukung kegiatan ini,” pesannya.
Terkait apa saja persyaratan yang harus disiapkan pemerintah setempat, Menhub tegaskan nantinya akan dirapatkan. Adapun tipe Bandara yang akan dibangun untuk sementara adalah ATR 1600.
Ditanya apa mungkin rencana Bandara ini batal? “Ya, kalau mungkin, mungkin saja, tapi ini probobilitasnya sudah sangat tinggi, karena syarat-syarat teknisnya sudah memenuhi, syarat off cycle yang paling penting, hamparan tanah, topografinya juga sudah baik,” timpalnya.
Terkait terdapat bukit yang terlihat, menurut Menhub bahwa bukit yang terlihat tidak masalah karena sudah dihitung dan aman untuk penerbangan.
Untuk diketahui, rencana lokasi Bandara terletak di desa Riam Berasap jaya dan sebagian besar masuk di wilayah desa Simpang Tiga. Adapun kondisi lahan, merupakan lahan kosong tidak berpenghuni atau rumah. Terkait daya dukung tanah dasar cukup baik. (lud)