eQuator – MotoGP musim 2015 resmi ditutup dengan berakhirnya balapan GP Valencia Minggu (8/11). Musim baru 2016 segera dijelang dengan berbagai perubahan regulasi yang akan mengubah wajah persaingan di atas lintasan.
Yang paling signifikan adalah mundurnya Bridgestone sebagai pemasok ban MotoGP. Mulai musim depan urusan karet bundar akan disuplai pabrikan asal Prancis, Michelin.
Sampai uji coba terakhir banyak rider yang belum cocok dengan pilihan ban yang dipersiapkan untuk musim depan. Alokasinya akan lebih banyak dan lebar dibandingkan musim ini.
Yang terbaru adalah dikembalikannya ban jenis intermediate ke gelanggang MotoGP. Ban itu akan berguna jika terjadi balapan flag-to-flag alias balapan kering-basah.
Masing-masing pembalap akan mendapat masing-masing tujuh ban depan dan belakang untuk balapan basah. Atau lebih banyak dua set dari alokasi saat ini. Kemudian masing-masing tiga ban intermediate depan dan belakang.
Alokasi untuk ban slick hanya berubah sedikit. Akan ada tambahanya ekstra untuk ban belakang, 10 untuk ban depan dan 12 untuk belakang. Ekstra ban belakang adalah permintaan dari tim
Ban menjadi faktor penentu dalam banyak balapan musim ini. Perubahan ban diperkirakan juga bakal membuat rider-rider MotoGP mengubah gaya balapnya. Jika demikian bakal banyak kejutan di awal-awal musim dimana peluang rider tim medioker untuk bertarung di depan lebih besar. “Motor kami belum stabil saat menggunakan Michelin,” ujar Valentino Rossi.
Perubahan penting lainnya adalah pemberlakuan penyeragaman ECU. Sejak Juli lalu semua tim pabrikan telah menyerahkan software paling mutakhir yang mereka kembangkan kepada FIM. Sejak saat itu pengembangan ECU dilakukan bersama antara tim dan pabrikan pemasok Magneti Marelli.
“Rasanya akan butuh banyak adaptasi jelang musim depan,” ucap Dani Pedrosa di tengah peluncuran Repsol Honda awal musim ini.
MotoGP musim depan juga resmi kehilangan tiga slot pembalap. Dari 25 rider tahun ini, tahun depan hanya akan ada 22 rider yang akan bertarung di sirkuit setiap serinya. Hal tersebut terkait dengan pengunduran diri dua tim yakni Forward Racing dan AB teams.
Baik Forward Racing dan AB Teams memang terus menerus dirundung masalah sepanjang musim 2015. AB Teams misalnya, klub asal Republik Ceko itu tak bisa menggunakan pembalap regulernya Karel Abraham sejak pertengahan musim. Itu lantaran pembalap 25 tahun tersebut mengalamai cedera kaki yang dia dapatkan di Barcelona.
Di lain sisi, masa depan Forward Racing lebih runyam setelah sang owner Giovanni Cuzari terlibat korupsi dan penggelapan pajak. Dia pun lantas diciduk pemerintah Swiss pada musim panas lalu. Menyikapi hal tersebut Rider Forward Racing asal Prancis, Loriz Baz sudah sepakat boyongan ke tim Avintia Racing musim depan.(Jawa Pos/JPG)