eQuator.co.id – Singkawang-RK. Operasi Patuh 2016 yang akan digelar Kepolisian Resort (Polres) Singkawang selama 15 hari sejak 16 Mei mendatang, dipastikan akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, kali ini bermaskotkan Badut Naga.
“Peluncuran Badut Naga pada saat Operasi Patuh mendatang, guna mensosialisasikan kepada masyarakat untuk selalu tertib berlalulintas,” kata Iptu Fauzan, Kasatlantas Polres Singkawang ditemui di ruang kerjanya, Senin (2/5).
Sosialisasi dengan mengusung Badut Naga, ikon yang begitu familiar di Kota Amoy ini, diharapkan masyarakat tertarik dan dapat merasakan manfaat dari Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran (Kamseltibcar).
Sosialisasi ini, menurut Fauzan, sangat penting, mengingatkan lalu lintas di jalan raya di Kota Singkawang ini semakin hari semakin berkembang, seiring dengan semakin banyak jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk.
Semakin banyak warga yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitas sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka permasalahan lalu lintas akan semakin kompleks.
Untuk mengatasi permasalahan itu, jelas Fauzan, Satlantas Polres Singkawang akan melakukan berbagai langkah strategis, di antaranya dengan meningkatkan sosialisasi. “Intinya kita memberikan pelayanan yang prima ke masyarakat, dengan mengedepankan humanis kepada pengendara di jalan,” ujarnya.
Setelah Operasi Patuh 2016, tambah Fauzan, Badut Naga ini juga akan tetap diturunkan dalam kegiatan-kegiatan lalu lintas seperti Police Goes to School untuk pengenalan dini kepada pelajar tentang berlalulintas yang baik. “Pendekatannya kita lakukan secara khusus dan lebih mengedepankan kepada preventif. Sehingga tidak ada kesan lagi, kalau Polisi itu menyeramkan bagi anak-anak,” terang Fauzan.
Di samping itu, Fauzan tetap mengingatkan para pengguna jalan untuk melengkapi kendaraannya seperti spion, tidak menggunakan knalpot racing, surat menyurat kendaraan, helm dan lainnya.
Kelengkapan itu, jelas Fauzan merupakan salah satu wujud ketaatan pengendara di jalan raya. “Tetapi, tatnya jangan hanya pada saat razia. Tanpa razia pun masyarakat harus selalu tertib,” tegasnya. (hen)