eQuator – Islam mengakui kalau Nabi Muhammad Saw merupakan Nabi dan Rasul terakhir. Jadi, kalau masih ada yang mengaku-ngaku sebagai Nabi, berarti itu nabi bohongan atau nabi-nabian.
“Kalau mau sesat, sesat sendiri saja. Jangan lagi mengajak orang lain,” kata Brigjen Pol Arief Sulistyanto, Kapolda Kalbar saat kunjungan kerjanya di Sun Moon Kota Singkawang, Senin (4/12).
Arief menegaskan, tidak ada Nabi atau Rasul lagi setelah Nabi Muhammad Saw. Berarti ajaran atau aliran yang mengakui adanya Nabi setelah Nabi Muhammad, sudah dipastikan itu ajaran sesat.
Dia mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai ajaran-ajaran yang mungkin bertentangan dengan agama di Indonesia, salah satunya seperti tentang Nabi dalam agama Islam itu.
“Kalau ada informasi-informasi adanya ajaran agama yang tidak sesuai dengan yang dianut di Indonesia, segera laporkan, baik kepada kepolisian, pemerintah daerah, maupun instansi-instansi terkait yang memang diberi kepercayaan untuk menangani masalah ini,” pinta Arief.
Khusus kepada kelompok-kelompok yang memang memiliki aliran yang tidak sesuai, kata Arief, diharapkan untuk tidak mengembangkannya lagi di masyarakat. Lantaran itu dapat menimbulkan konflik horizontal. “Silahkan kalau memang mempunyai kepercayaan sendiri, tetapi jangan lagi mengajak orang lain,” tegasnya.
Sebagai penegak hukum, kata Arief, kepolisian tentunya dituntut untuk memperkuat keimanan masyarakat, dengan harapan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) semakin terjaga. “Kalau ada masyarakat yang masih ragu-ragu (terhadap suatu aliran, red), tanyalah kepada orang yang mengerti,” pesannya.
Laporan: Mordiadi