eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Atlet Hapkido Kabupaten Kubu Raya, Devi Safitri (21) akan mewakili Indonesia pada kejuaraan dunia bela diri Hapkido di Korea Selatan akhir bulan ini. Kejuaraan dunia Hapkido kali pertama ini digelar World Hapkido Martial Arts Federation (WHMAF).
Devi dipanggil tim Hapkido Indonesia usai meraih medali emas pada kejuaraan nasional Hapkido di Yogyakarta pada 2017. Saat itu, Devi bersama empat atlet Hapkido Kalbar asal Kubu Raya berhasil meraih 4 medali emas dan 1 perak.
“Saya ucapkan selamat kepada Devi Safitri yang akan mengikuti kejuaraan dunia Hapkido di Korea. Semoga bisa meraih hasil terbaik dan mengharumkan nama Kubu Raya dipentas internasional,” ujar Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus usai melepas keberangkatan Devi di Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (26/7).
Menurut Hermanus, Pemerintah Kubu Raya sangat mendukung keberadaan olahraga bela diri Hapkido di Kubu Raya. Terlebih, meski baru masuk ke Kalbar pada 2016 lalu, atlet Hapkido Kubu Raya terbukti mampu berprestasi. Karena itu, dirinya berharap olahraga Hapkido terus dikembangkan agar bisa sejajar dengan cabang-cabang bela diri lainnya.
“Kita berharap secara bertahap Hapkido ke depan bisa masuk dalam jajaran KONI pusat. Begitu juga di Kubu Raya, Hapkido agar segera membentuk kepengurusan dan bisa bergabung dalam KONI daerah, sehingga akan memudahkan dalam pembinaan-pembinaan selanjutnya,” harapnya.
Sementara itu, atlet Hapkido, Devi Safitri menegaskan, dirinya memasang target medali pada kejuaraan dunia Hapkido di Korsel. Meski menjadi turnamen internasional pertamanya, Devi mengaku optimistis. Ia mengungkapkan, sejauh ini telah mempersiapkan diri selama 7 bulan untuk mengikuti nomor dae ryun (tarung) di kelas feather under 57 kilogram. Persiapan itu belum termasuk latihan mandiri setiap hari dan latihan gabungan bersama Timnas Indonesia.
“Target mudah-mudahan bisa membawa medali. Saya mewakili Indonesia dinomor tarung. Jadi ada satu atlet di setiap nomor. Beberapa waktu lalu juga sudah pemusatan latihan bersama tim Hapkido Indonesia di Yogyakarta,” ujar gadis yatim piatu asal Desa Sungai Ambangah, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya ini.
Dalam kesempatan itu, pelatih Hapkido Kalbar, Rusli berterima kasih atas perhatian Pemerintah Kubu Raya kepada komunitas Hapkido di Kubu Raya. Kepedulian tersebut akan menjadi penyemangat bagi atlet untuk berjuang meraih prestasi.
“Saya sampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Kubu Raya. Dalam hal ini Wakil Bupati Hermanus yang melepas atlet kita ke Korea Selatan. Mudah-mudahan ini menjadikan atlet kita lebih bersemangat untuk mengukir prestasi untuk Kubu Raya dan Indonesia,” tuturnya.
Sekadar informasi bahwa kejuaraan dunia Hapkido di Korsel merupakan kejuaraan di level internasional yang kedua. Sebelumnya, Indonesia telah mengikuti kejuaraan di level Asia Tenggara yang digelar di Singapura pada 3 Maret 2018. Saat itu, Indonesia menerjunkan 40 atlet. Dengan raihan 11 medali. Yakni, 7 emas dan 4 perak. Salah satu peraih medali perak yakni Iksan Pradikso yang juga asal Kabupaten Kubu Raya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe