eQuator – Sambas. Masih banyak warga yang mengabaikan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. Padahal, ASI merupakan salah satu standar emas makanan bayi yang harus dimenangkan dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Penegasan itu disampaikan Bupati Sambas, dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH saat menghadiri Orasi Duta ASI dan Refreshing Kelompok Peduli ASI di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Rabu (2/12).
Bupati perempuan pertama di Kalbar ini menegaskan, ASI mampu memberikan zat gizi sesuai kebutuhan bayi. Bayi mengkonsumsi ASI akan tumbuh dan berkembang secara optimal. “Ini (pemberian ASI, red) modal dasar dalam menciptakan generasi emas menuju Kabupaten Sambas terunggul 2025 di Kalimantan Barat,” terang Juliarti.
Menurut Juliarti, investasi termudah, termurah dan terbaik saat ini yang dapat diberikan adalah dengan pemberian ASI eksklusif. Makanya, Bupati meminta petugas kesehatan dan semua komponen masyarakat ikut mensosialisasikan pentingnya ASI. Sebab, masih banyak ibu menyusui yang percaya dengan kebiasaan turun temurun ketimbang ilmu pengetahuan. “Kebiasaan ini harus pelan-pelan diubah. Kampanye ASI harus bersama, termasuk peran Kelompok Duta Peduli ASI,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr I Ketut Sukarja menegaskan, siklus kehidupan manusia dikenal dengan masa usia emas sekaligus usia kritis, yaitu dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel otak, serta pembentukan daya tahan tubuh paling pesat. “Kegagalan pertumbuhan dan perkembangan pada usia ini tidak dapat diganti di kemudian hari. Dua hal ini adalah investasi yang wajib kita lakukan, dan modal dasar yang harus kita berikan pada generasi penerus Kabupaten Sambas,” paparnya.
dr Ketut menjelaskan, periode emas terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni masa di dalam kandungan hingga anak usia 2 tahun. Kegagalan tumbuh kembang pada 1.000 hari pertama akan berisiko mengalami berbagai persoalan hidup. “Tantangan kita adalah memberikan kesadaran kepada seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya hal ini,” ujarnya.
Reporter: Muhammad Ridho
Redaktur: Yuni Kurniyanto