-ads-
Home Nasional Asal Api Simpang Siur

Asal Api Simpang Siur

UING. Kebakaran Kantor Gubernur Kalteng menelan kerugian ditaksir Rp15 miliar. Dihitung dari sisi asset neraca Rp7 miliar dan mobile Rp8 miliar. Sedangkan penyebab asal api masih didalami tim Puslabfor Mabes Polri Cabang Surabaya yang bekerja melakukan olah TKP selama tiga hari. KALTENG P OS

eQuator – Pasca kebakaran yang menghanguskan bangunan gedung Kantor Gubernur Kalteng, terutama ruang Biro Keuangan dan Ekonomi, masih terlihat dua unit mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air di lokasi terbakar, Senin (2/11) pagi. Juga terlihat anggota kepolisian dari Polda Kalteng serta Porles Palangka Raya.

Informasi yang didapatkan Kalteng Pos asal api masih simpang-siur, karena berdasarkan prakiraan awal api dari lantai bawah (biro ekonomi). Namun dari informasi yang berhembus api diduga dari lantai atas (Biro Keuangan).

Sedangkan dampak dari kebakaran, akhirnya sistem absensi untuk E-absensi ditiadakan sementara dan mesin E-absensi ditutup karena pemadaman listrik di seluruh ruangan kantor gubernur.

-ads-

Terkait data yang terbakar, menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalteng, Herson B Aden untuk data ada backupnya dimiliki pihaknya, khususnya tahun mulai diterapkan Sistem Informasi Monitoring Pengendalian Pembangunan Daerah (SIMP2D).

“Sebelumnya manual dan sejak tahun 2011 aplikasi data sudah ada di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalteng, sedangkan Bappeda memiliki data online sejak Tahun 2013 lalu,” terang Herson, Senin (2/11).

Kepala BPKP perwakilan Kalteng, Muhammad Maskur membenarkan ada backup data biro keuangan, karena sistem aplikasi dimiliki BPKP memungkinkan data dimiliki biro keuangan pemprov Kalteng tersimpan.

“Aplikasi kita memang menyimpan data seluruh pemerintahan se Kalteng, namun tentu yang punya data biro keuangan dan dapat dilihat apakah semuanya tersimpan nantinya,” jelas Maskur.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kalteng, Leonard Samuel Ampung belum dapat menyimpulkan kerugiannya dan apakah bangunan tetap layak digunakan nantinya, karena menunggu hasil forensik kepolisian.

“Kita menunggu forensik dahulu, setelah itu dilakukan uji kelayakan apakah bangunan masih layak dapat digunakan,” terang Leonard.

Akibat kebakaran ini diungsikan di Aula Janjang Tingang (ATJ). Informasi CCTV diperiksa kepolisian dan hidran terlihat tidak dapat berfungsi, meskipun ada beberapa hidran di sekitar gedung terbakar tersebut.

Sementara itu Karo Humas dan Protokol Setda Kalteng Marianitha mengatakan untuk proses pemadaman api kemarin hidran yang ada dipemprov dimaksimalkan. Namun karena api yang cepat sehingga melahap habis bangunan.

“Hidran sisi kiri kanan kantor pemprov di fungsikan waktu terjadinya kebakaran tersebut. Dan sumber api masih belum jelas berasal dari mana, tunggu hasil pemeriksanaannya saja dulu,” jelas Marianitha.

Ditanyakan pemeliharaan instalasi listrik? Marianitha membenarkan selama ini belum ada renovasi terhadap instalasi listrik dan direncanakan tahun 2016. “Setahu saya memang belum pernah dilakukan renovasi instalasi listriknya,” ucapnya.

Asisten Manajer Jaringan PLN Palangka Raya, Andi Seno mengakui jaringan di gedung terbakar diputuskan dahulu, karena khawatir membahayakan. Sedangkan untuk masalah instalasi listrik didalam bangunan memang idealnya maksimal 10 tahun harus diganti.

“Idealnya paling lama 10 tahun wajib diganti, kalau memang instalasinya yang paling bagus, namun kalau yang biasa setidaknya lima tahun diganti,” terangnya.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Kalteng, Hadi Prabowo mengakui sekitar pukul 13.00 atau sebelum terjadinya kebakaran, ada seorang staff Biro Keuangan bernama Yuni yang datang untuk bekerja, namun karena kondisi listrik padam terpaksa dibatalkan dan pulang.

“Kedatangan Yuni di ketahui personil Satpol PP yang berjaga, bahkan tercatat meminjam kunci ruangan Biro Keuangan. Kedatangannya memang resmi diperintahkan untuk kerja lembur staff keuangan itu,” tegas Hadi.

Sedangkan mengenai kerugian akibat kebakaran tersebut masih dilakukan inventarisasi. Namun yang pastinya berkas-berkas maupun sejumlah uang di Biro Keuangan dan Biro Ekonomi habis terbakar.

“Saya memastikan kebakaran ini tidak akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat. Pembahasan APBD 2016 juga tidak ada masalah, karena berkas-berkas yang terbakar di Biro Keuangan dan Ekonomi ada juga di Bappeda Provinsi,” ujar Hadi. (Kalteng Pos/JPG)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Exit mobile version