eQuator.co.id – Putussibau-RK. Hingga menjelang Perayaan Tahun Baru 1 Januari 2017 mendatang, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium maupun pertalite di Kapuas Hulu diprediksi akan terus naik.
Sejumlah APMS dan SPBU diwilayah sudah jarang beroperasi. Akibatnya BBM langka. Seperti yang terjadi di beberapa APMS dan SPBU di Jalur Selatan.
Hasil pantauan koran ini di lapangan, harga premium dan pertalite di kios pengecer mengalami kenaikan. Khususnya di beberapa kecamatan di Jalan Lintas Selatan, daerah Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Selatan, Kalis, Mentebah, Semangut, Bunut Hulu, Boyan Tanjung, Hulu Gurung, Sejiram, Semitau dan Suhaid. Harga BBM jenis premium di kios-kios kecil mencapai Rp10 ribu perliter, sementara untuk pertalite dijual seharga Rp11 ribu perliter.
Menurut warga Kecamatan Putussibau Selatan, Juliansyah, kenaikan harga BBM terjadi semenjak seminggu menjelang perayaan Natal. Hal ini disebabkan minimnya persediaan BBM di APMS dan SPBU.
“Kami lebih sering membeli di kios-kios pengecer daripada membeli di APMS atau SPBU. Sebab sering terjadi kekosongan ketersediaan BBM dan tutupnya juga lebih awal,” ungkap Juliansyah belum lama ini.
Juliansyah mengaku heran, jika di APMS atau SPBU terjadi kekosongan. Sementara di kios-kios pengecer masih mampu memenuhi ketersedian BBM dan menjualnya kepada masyarakat. Sehingga diindikasikan SPBU atau APMS lebih memprioritaskan penjualan BBM kepada pemilik kios pengecer daripada masyarakat. “Ditingkat pengecer bensin biasanya dijual dengan kisaran harga Rp7.500-Rp8.500. Menjelang Natal naik menjadi Rp10 ribu perliternya, sementara pertalite dari harga Rp10 ribu naik menjadi Rp11 ribu,” ulasnya.
Senada disampaikan warga Kecamatan Suhaid, Ibrahim. Dia mengatakan saat ini harga BBM jenis premium di kios-kios pengecer di daerahnya seharga Rp10 ribu perliter.
“Kalau kami di sini tidak pernah protes harga BBM naik, yang terpenting bagi kami ketersedian BBM cukup dan tidak terjadi kelangkaan,” katanya.
Sementara pemilik kios BBM eceran di Kecamatan Semitau, Husni mengaku, naiknya harga premium dan pertalite di daerahnya lantaran APMS terapung Energi Kapuas Semitau sejak tiga bulan terakhir ini tutup. Hal tersebut menyebabkan mobil pengantre terpaksa membeli BBM ke SPBU terdekat yang ada di kecamatan lain.
“Untuk kios-kios pengecer membeli dari mobil-mobil pick up yang mengantri di SPBU. Kios pengecer ini sudah tangan yang ke tiga,” sebutnya.
Tambah Husni, modal pembelian premium dan pertalite kepada para pengantri sudah dengan harga yang tinggi. Premium dibeli seharga Rp8.700 perliternya dan pertalite Rp9.500 perliter. “Kami menjual bensin kepada para pembeli seharga Rp10 ribu perliter dan pertalite Rp11 ribu perliter,” ucapnya.
Dikonfirmasi, Communication and Relation Marketing Operation Region (MOR) VI Pertamina Kalimantan, Bagja Mahendra mengatakan, stock BBM di Kapuas Hulu di-support oleh TBBM Sintang dan Jobber Sanggau. Menurutnya, faktor yang membuat stock BBM di Kapuas Hulu langka beberapa hari terakhir ini, dikarenakan kapal yang seharusnya mengangkut BBM jenis premium dan pertalite ke TBBM Sintang, dialihkan untuk bongkar stock (build up) di TBBM Pontianak. Hal itu dilakukan untuk menambah ketahanan stock di Pontianak dan sekitarnya.
“Sejak menjelang Natal, hingga saat ini, posisi konsumsi BBM tertinggi masih dipegang Kota Pontianak. Makanya stock Pontianak ditambahkan dulu,” kata Bagja kepada Rakyat Kalbar, Senin (26/12) malam.
Sedangkan untuk mengatasi kondisi darurat di daerah hulu seperti ini, pengangkutan BBM dari TBBM Pontianak bisa menggunakan armada mobil tangki. “Jika terjadi keadaan darurat, bisa saja suplai BBM ke TBBM Sintang menggunakan mobil tangki. Begitu juga ke Jobber Sanggau. Karena keduanya men-support daerah Kapuas Hulu. Namun, jika bermasalah stock di Sintang, bisa di-support dari Sanggau,” ujarnya.
Bagja mengatakan, masyarakat jangan khawatir, karena saat ini kapal pengangkut 496 pertalite dan 994 KL premium sedang bongkar di TBBM Sintang. Terkait tutupnya APMS Semitau dan APMS Energi Kapuas, kata Bagja, kedua AMPS air ini memang lagi proses perpanjangan kontrak.
“Kedua APMS ini proses administrasinya sudah selesai. Seharusnya sudah mulai operasi, tapi mereka belum nebus,” jelasnya.
Sementara itu, kata dia, SPBU terdekat dari kedua APMS ini adalah SPBU Boyan. Di SPBU ini, stock BBM khusus premium disupport 8 KL/hari.
Laporan: Andreas, Ocsya Ade CP
Editor: Hamka Saptono