eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Masyarakat Kota Pontianak yang akan pulang kampung atau mudik Idulfitri 1440 Hijriah, diimbau untuk mewaspadai risiko terjadinya kebakaran saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.
“Kepada masyarakat kita minta waspada, dengan menjaga dan memastikan kondisi rumah benar-benar aman. Kalau mau pergi jauh, regulator gas dan terminal-terminal listrik yang terpasang jangan lupa dicabut,” ujar Edi Effendi, Pengawas Forum Komunikasi Kebakaran Pontianak saat diwawancarai, Sabtu (1/6) siang.
Dirinya mengungkapkan, dari sekian banyak peristiwa kebakaran, rata-rata diakibatkan oleh human error, yang bisa terjadi karena listrik dan kompor. Untuk itulah, dia meminta masyarakat berhati-hati dan mengantisipasi risiko terjadinya kebakaran.
Dia mengatakan, menjelang hari raya Idulfitri yang tinggal menghitung hari lagi ini, pemadam kebakaran yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kebakaran Kota Pontianak siap melakukan pengamanan selama 24 jam untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. “Orang libur kami tidak libur, kami siap 24 jam,” jelasnya.
Edi mengaku bersyukur terjadi penurunan yang sangat drastis terhadap musibah kebakaran di Kota Pontianak selama bulan Ramadan tahun ini.
“Untuk tahun ini, Alhamdulillah turun drastis hanya empat kali saja. Yang meninggal satu di Teluk Betung 1, dan mengalami luka bakar ringan satu orang,” ungkapnya.
Dibandingkan Ramadan tahun lalu, ada sekitar 23 kali kejadian kebakaran. Penurunan risiko kebakaran tersebut, kata dia, tidak lepas dari peran serta masyarakat yang dapat saling menjaga, mencegah maupun bertindak melakukan penanggulangan.
“Jadi masyarakat itu kalau sudah kebakaran silakan bertindak dulu kepada RT-nya dan lapor kita. Kita kesana tetap back up juga,” katanya lagi.
Masyarakat pun diminta untuk tidak hanya menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran. Sebab menurutnya, untuk sampai ke lokasi kebakaran, petugas memerlukan waktu. Sehingga diperlukan peran serta masyarakat untuk bertindak sementara melakukan upaya penanggulangan kebakaran sehingga api tidak semakin meluas.
“Karena dalam lima menit saja api mampu menghabiskan satu ruangan, apalagi diakibatkan kompor,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Kebakaran Kota Pontianak Ateng Tanjaya mengatakan, menjelang hari raya apapun potensi kebakaran biasa meningkat. Sebab aktivitas ibu rumah tangga semakin meningkat.
“Keperluan rumah tangga bikin kue segala mempergunakan listrik, karena kalau kurang hati-hati bisa saja terjadi kebakaran,” katanya.
Dirinya mengungkapkan, diperlukan antisipasi bersama dalam penanggulangan kebakaran. Karena tidak hanya menjadi tanggungjawab petugas saja, namun tanggungjawab bersama.
Sementara itu, Edi Zulkarnaen Sekretaris Forum Komunikasi Kebakaran mengatakan, ada 33 pemadam kebakaran swasta di Kota Pontianak, dengan personel mencapai seribu lebih petugas.
“Terkait pendanaan, dari pribadi. Maupun donator yang mereka cari sendiri. Kalau bantuan pemerintah hanya BPJS saja untuk Kota Pontianak,” tutupnya. (and)