Anggaran Dipangkas, PLUT Kalbar Bakal Lebih Mandiri

ilustrasi : internet

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Pengurangan kucuran anggaran Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kalbar oleh Pemerintah Pusat tahun ini, tak menjadi persoalan. Justru dengan aturan ini malah membuat PLUT terus berupaya untuk mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar lebih mandiri.

“Memang ada pengurangan, artinya kita diharapkan dapat menjadi lebih mandiri, dan kita akan dorong. Baik itu bentuknya nanti badan usaha milik daerah, atau mungkin membangun jaringan bersama, belum ditentukan” sebut Koordinator Wilayah PLUT Kalbar, Suherman dijumpai di kantornya kemarin.

Dia menilai, saat ini sudah semestinya PLUT bertransformasi menjadi lembaga yang mandiri. Artinya tidak terus bergantung kepada alokasi dana yang diberikan pemerintah. PLUT menurutnya harus dapat melayani pelaku usaha dengan memberikan pembinaan dan bimbingan kepada mereka, meski lembaga itu beroperasi secara mandiri.

Kendati alokasi dana yang diberikan berkurang, namun pihaknya memastikan akan terus berkomitmen memberikan pelayanan kepada pelaku usaha. Guna memaksimalkan kerjanya dalam bentuk pendampingan itu, pihaknya tahun ini akan lebih menggencarkan kerjasama dengan sejumlah pihak, baik pemerintah maupun swasta.

“Harapan kita nantinya berbagai program yang nanti dibuat bisa bersinergi dengan program pemerintah yang bergerak dipembinaan UMKM. Dengan pihak swasta pun, kami bisa bantu fasilitasi jika ada dana CSR mereka yang diperuntukkan bagi pengembangan pelaku usaha,” katanya.

Suherman mengatakan, tahun ini pemerintah memberikan stimulus kepada para palaku UMKM. Agar mereka bisa berkembang dan naik kelas. PLUT sendiri, kata dia, siap untuk bermitra dengan pemerintah.

Saat ini dikatakannya, wilayah kerja PLUT Kalbar masih cukup terbatas. Meski wilayah kerjanya adalah di 14 kabupaten/kota, namun sejauh itu, pihaknya belum mampu melingkupi keseluruhannya. Hanya ada beberapa daerah saja yang mampu dijangkau oleh PLUT, seperti Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, dan Singkawang.

“Daerah lainnya, belum begitu intens dilakukan dari segi hal pendampingan. Hal itu juga lantaran di beberapa wilayah yang sulit kami jangkau, kami mendorong agar dinas terkait agar lebih proaktif dalam upaya pengembangan Umkm ini,” ucapnya.

Ketua Plut Kalbar ini menyebutkan, ada sekitar 1.000 UMKM yang terdata di PLUT Kalbar. Dari semua jenis usaha, usaha kuliner menjadi usaha yang paling banyak digeluti dan dan didampingi oleh lembaga ini.

“Cukup banyak dikembangkan oleh UMKM, mulai dari produk makanan atau kuliner, handicraft, fashion, produk peternakan pertanian  dan lain lain,” pungkasnya.

 

Laporan : Nova Sari

Editor : Andriadi Perdana Putra