eQuator – Sambas-RK. Waktu beribadah belum masuk, anak-anak pun berkumpul dan membaca buku di Taman Bacaan. Pemandangan seperti inilah yang diharapkan di setiap rumah ibadah di Kabupaten Sambas, baik di Masjid, Gereja maupun Kelenteng.
“Harapannya, setiap rumah ibadah memiliki perpustakaan atau taman bacaan. Sehingga dapat mendorong kemajuan pendidikan daerah,” kata HM Satono SSosI MH, Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Sambas kepada Rakyat Kalbar, Selasa (19/1).
Satono menjelaskan, dengan adanya Taman Bacaan di setiap rumah ibadah, tentunya akan terjadi penghematan anggaran daerah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas tidak perlu lagi membangun perpustakaan. “Karena di rumah ibadah sudah ada, rumah ibadah ini sampai di tingkat desa,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan Taman Bacaan di rumah ibadah tersebut bisa dimanfaatkan anak-anak untuk membaca ketika menunggu waktu ibadah. Prorgamnya ini disebut Gerakan Sambas Membaca (GSM). “Melalui program ini, kita berharap anak-anak kita terhindar dari hal-hal yang negatif,” kata Satono.
Dia mengaku telah mensosialisasikan kepada beberapa pengurus rumah ibadah untuk menyediakan Taman Bacaan. “Kita ambil sisi positifnya, bagaimana anak-anak kita bisa betah di rumah ibadah, baik di Masjid, Gereja ataupun Kelenteng. Juga bisa menambah wawasannya,” jelas Satono.
Ketua Persatuan Iman Tauhid Indonesia (PITI) Kabupaten Sambas ini menjelaskan, dorongan agar setiap rumah ibadah memiliki Taman Bacaan ini sebagai salah upaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sambas.
Laporan: Muhammad Ridho
Editor: Mordiadi