Akses Menuju Langan Mirip Kubangan Kerbau

Kubangan Kerbau. Pengendara terpaksa nekat melintasi akses menuju Langan yang mirip dengan kubangan kerbau. Sukartaji/Rk.
Akses Buruk. Pengendara motor terpaksa mendorong kendaraannya saat melintasi jalan menuju Desa Langan. Sukartaji/RK
Akses Buruk. Pengendara motor terpaksa mendorong kendaraannya saat melintasi jalan menuju Desa Langan. Sukartaji/RK

eQuator – Nanga Pinoh-RK. Sebagian besar akses menuju Kecamatan Belimbing terbilang sulit seperti akses menuju Desa Langan. Harapan pun ditumpukan kepada pemimpin baru Melawi untuk membangun akses jalan tersebut.

“Kita berharap pemimpin baru bisa menggenahkan akses Belimbing, terutama akses ke Langan dan Balai Agas. Karena jalan ini masih jalan tanah,” ucap warga Nanga Pinoh yang belum lama ini melintasi akses menuju Desa Langan, Sudiono, Senin (21/12).

Dia mengharapkan, pertama yang harus dilakukan adalah melandaikan jalan. Sebab akses ini jalannya banyak sekali tanjakan yang tinggi. Oleh karena itu, mesti ada penggusuran jalan yang masih tinggi tersebut, sedangkan jalan yang rendah mesti ditimbun tanah.

“Paling penting adalah melandaikan jalan. Yang rendah ditimbun. Kalau sudah landai, jalan pun bisa diberi batu. Atau paling tidak diberi pasir batu atau sirtu. Kalau sudah seperti itu jalan pun nyaman untuk dilintasi,” ucapnya.

Akses menuju Langan dari simpang Tiong Keranjik lalu melitasi Junjung Permai dan Upit. Menurutnya, dari Upit ke Langan melewati Desa Nanga Pau aksesnya benar-benar parah. Bahkan, untuk ke desa Langan ada melintasi anak sungai yang tidak memiliki jembatan. Kondisi ini tentu menyulitkan akses masyarakat yang ingin melintasi ruas jalan itu bila musim hujan karena air meluap.

“Dari Upit ke Langan ada beberapa titik yang buruk sekitar lima titik. Dengan kondisi motor yang sulit untuk melintasi, karena banyak lubang yang lumpurnya pun sangat banyak dan kental. Saya beberapa kali jatuh,” paparnya.

“Saya hanya sekali-kali saja ke Langan. Dengan kondisi sekarang kasihan dengan warga setempat yang setiap hari melintasi jalan ini. Betapa menderitanya mereka,” keluhnya.

Sebenarnya, Langan dan desa sekitarnya sangat kaya akan hasil pertanian dan perkebunan. Namun sulit bagi masyarakat untuk menjualnya ke pasar. Kalau pun diambil oleh pedagang harganya akan murah. Bila dijual langsung ke Pasar Nanga Pinoh biaya transportasi akan mahal. Sebaliknya harga kebutuhan pokok dan sandang pun mahal. Sebab dana transportasi yang tidak bisa diabaikan.

“Kondisi ekonomi mayarakat saat ini memang dipengaruhi oleh buruknya kondisi jalan. Kalau kondisi jalan baik, saya yakin perekonomian pun akan baik pula,” ulasnya. (aji)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.