eQuator.co.id-PONTIANAK-RK. Chairil Efendy akhirnya terpilih kembali menjadi Ketua Umum (Ketum) DPP Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar periode 2018-2023. Dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke V itu, Chairil terpilih secara aklamasi oleh 14 DPD MABM se Kalbar, Kamis (1/3).
“Saya terima itu sebagai amanah, meskipun sebenarnya berat. Karena tugas saya di kampus juga tidak ringan,” kata Chairil. “Yang namanya amanah, tentu harus diterima,” sambung dia.
Dijelaskan Chairil, dalam Mubes tersebut menghasilkan beberapa keputusan. Pertama, melakukan revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Di situ ada beberapa item yang dikoreksi serta diputuskan, termasuk program kerja lima tahun ke depan.
Kemudian, Mubes juga mengeluarkan rekomendasi internal dan eksternal. Internal untuk penguatan MABM di seluruh DPD se Kalbar. Sedangkan eksternal diarahkan kepada pemerintah. “Khususnya yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Di antara rekomendasi yaitu,mengapresiasi kinerja Presiden RI yang telah berhasil membangun infrastruktur di Kalbar, khususnya di perbatasan. Pihaknya mengapresiasi pemerintah yang memberikan perhatian pada daerah perbatasan.
Kendati begitu, MABM meminta kepada pemerintah untuk serius menangani soal Narkoba yang luar biasa ini. Kemudian stop penyebaran paham radikal yang membahayakan masyarakat.
Sedangkan terkait Pilkada serentak, pihaknya meminta seluruh penyelenggara melaksanakan tugasnya secara profesional. Mulai dari KPU, Bawaslu, dan Disdukcapil dalam penyediaan data. Termasuk kepada pihak keamanan hendaknya bekerja secara profesional. “Itu yang kita sampaikan,” tutup Chairil.
Mubes MABM Kalbar sebelumnya dibuka Rabu (28/2) malam. Hadir saat pembukaan Pj Gubernur Kalbar Dody Riadmadji dan Oesman Sapta Oedang (OSO), selaku Penasehat MABM Kalbar. Pada kesempatan tersebut, Dody berharap MABM dapat memberikan kontribusi dan manfaat yang besar bagi pembangunan Kalbar.
“Sekaligus dapat bermanfaat bagi pengembangan konsolidasi organisasi sebagai bagian dari kompor bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dia menilai, Mubes ini punya arti dan kedudukan yang sangat penting dan strategis. Selain diamanatkan dalam AD/ART juga merupakan suatu upaya untuk merumuskan program kerja dan kegiatan organisasi upaya untuk tujuan yang ingin dicapai.
“MABM Kalbar dengan gerakan dan aktivitas di tengah-tengah kehidupan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan partisipasinya dan bersama-sama dengan pemerintah mengembangkan kehidupan yang demokratis demi tetap dan tegak kokohnya Indonesia,” jelasnya.
Dody mengingatkan agar MABM Kalbar selalu memegang fungsi utamanya sebagai organisasi kemasyarakatan dengan menggali dan mengembangkan segenap potensi adat budaya Melayu untuk kepentingan pembangunan.
Kemudian meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam wujud toleransi serta persaudaraan. Menjadikan perbedaan dan keberagaman khazanah budaya bangsa sebagai perajut harmonisasi di tengah kehidupan masyarakat yang fluralistik.
Sebagai organisasi kemasyarakatan, dia juga mengingatkan MABM juga tidak terjebak dalam kegiatan politik praktis. Karena hal tersebut menurut nya bertentangan dengan AD/ART dan ketentuan yang berlaku.
“Perlu upaya secara bersama termasuk didalamnya organisasi kemasyarakatan, dan senantiasa berupaya menciptakan situasi yang kondusif untuk menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia,” pungkas Dody.
Sementara itu, OSO yang membuka Mubes tersebut mengaku bangga dengan kepengurusan MABM dalam lima tahun terakhir.
Dia juga memuji kesabaran MABM yang luar biasa. Dapat membangun komunikasi strategis antar-suku. Mampu menahan emosi bila terjadi konflik. Juga mampu sebagai jembatan untuk menyatukan pikiran-pikiran gejolak tidak sehat yang tak menguntungkan bagi Kalbar.
“Saya merasa bangga, MABM penuh kesabaran dalam menyelesaikan masalah. Ini harus dipertahankan dan sabar tentu ada batasnya. Dalam musyawarah ini adalah kebangkitan MABM,” tegas Ketua MPR RI ini.
Perjalanan MABM disebutkannya sudah jauh. Cuma perlu ditingkatkan dan keberanian mengambil porsi yang jelas. Dirinya pun berpesan untuk menjaga stabilitas keamanan. Apalagi saat ini dalam era politik.
OSO memaparkan, bahwa baru-baru ini DPD RI baru saja melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) dan Kementerian Desa. Kesepakatan di dalam pengawasan pengelolaan dana desa yang semakin hari semakin meningkat.
Di tahun ini saja, OSO mengatakan sudah hampir Rp60 triliun dana desa yang dikucurkan. “Tapi tentu ada risiko dan bagaimana membantu mengawasi dan menjaganya,” imbuhnya.
Menurut OSO, seluruh paguyuban yang ada di Kalbar khususnya MABM dan semuanya harus mengambil peran dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah soal penggunaan serta penyaluran dana desa dan mensejahterahkan orang desa. Untuk itu, ia mengajak bersama-sama menjaga agar tujuan uang dari rakyat itu betul-betul kembali kepada rakyat.
DPD RI juga akan bekerja sama dengan BPH Migas untuk mewujudkan adanya BBM satu harga dengan mencanangkan satu desa satu sub penyalur BBM. Tujuannya, agar minyak subsidi betul-betul sampai ke rakyat di tingkat pedesaan. Ini menjadi tugas MABM dan semua paguyuban untuk mengawasinya. Pertamina wajib mendukung kebijakan itu, karena harga minyak subsidi harus sampai kepada pemakainya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada kepada kepengurusan yang selama lima tahun bersama-sama saling mempunyai toleransi. Carilah orang yang tepat dalam kepengurusan ini dan ditempatkan di tempat yang strategis serta cocok dengan kemampuannya,” pungkasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya sekaligus menandakan secara resmi dibukanya Mubes V MABM Kalbar, OSO sempat berpantun. Walaupun diakuinya, ia belum pernah membacakan pantun selama hidupnya. Sehingga disambut tawa dari hadirin yang hadir.
“Padat tembage jangan dituang, kalau dituang melepoh jari, Adat lembage jangan dibuang, kalau dibuang binase negeri,” pantun yang dibaca OSO.
“Apakah tande si batang putat, batang putat persegi buahnye, apalah tande orang beradat, orang beradat tinggi marwahnye,” sambung dia.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi