Akhirnya Pembunuh Mantan Istri Tertangkap

Simpan Foto Pria Lain di FB, Pemicu Keretakan Rumah Tangga

TERSANGKA. Kapolres Kota Singkawang, AKBP Raymond Marcelino Masengi menunjukkan barang bukti dan pelaku saat konferensi pers di Mapolres Singkawang, Rabu (17/10)--Suhendra

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Masih ingat dengan kasus pembunuhan terhadap Sery Juniarsih? Kini pelaku yang tak lain adalah mantan suaminya, SR alias JM, berhasil dibekuk kepolisian.

Cukup lama memburu pelaku pembunuhan yang terjadi di Jalan Rawasari, Gang Margasari, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang itu.

Tim gabungan Polres Kota Singkawang dan Polda Kalbar menghabiskan waktu sebulan untuk memburu pelaku yang sempat melarikan diri ke hutan. Pelaku ditangkap pada Senin (15/10).

“Pelarian pelaku diperkirakan genap sebulan. Dimana pembunuhan itu terjadi pada 15 September dan berhasil ditangkap pada 15 Oktober 2018. Jadi pas satu bulan,” ujar Kapolres Kota Singkawang, AKBP Raymond Marcelino Masengi saat konferensi pers di Mapolres Singkawang, Rabu (17/10).

Raymond mengungkapkan, sulitnya melakukan penangkapan terhadap pelaku karena pelariannya ke areal perkebunan atau hutan.

“Dalam hutan, tersangka juga berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi maupun masyarakat,” katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Singkawang yang turut membantu proses penangkapan tersangka. “Penangkapan ini merupakan hasil kerjasama antara kepolisian dengan masyarakat,” ujarnya.

Raymond berpesan kepada keluarga korban, untuk menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. “Kami berjanji akan melakukan penuntutan sesuai undang-undang yang berlaku,” katanya.

Terkait kasus ini, lanjut dia, belum diketahui secara pasti motif pelaku tega membunuh mantan istri dan melukai kedua anaknya. Penyidik masih melakukan pendalaman.

“Sehingga unsur pembunuhan berencana belum bisa kita dapatkan karena masih dalam pendalaman pihak penyidik,” katanya.

Namun berdasarkan pengakuan tersangka, kata Raymond, bahwa saat kejadian dia memang sedang berada di rumah. “Ketika melihat mantan istrinya sehingga muncul lah niat pelaku untuk menyakiti,” terangnya.

Dugaan sementara, kata Raymond, motif pembunuhan ini dikarenakan masalah keluarga. Karena, antara pelaku dan korban sudah lama pisah rumah pasca berpisah.

Namun untuk mengetahui kejelasannya, dalam waktu dekat ini Polres Singkawang akan menggelar rekonstruksi.

“Mengenai tempat masih dalam pertimbangan, kalau memang memungkinkan, akan digelar di lokasi kejadian. Tapi apabila membahayakan pelaku dikarenakan di sekitar lokasi banyak keluarga korban, kemungkinan rekonstruksi akan digelar di tempat lain,” katanya.

Raymond menegaskan, tersangka dijerat Pasal 338, Pasal 340 dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dna pembunuhan.

Sementara itu, SR alias JM mengaku pembunuhan itu dilakukannya lantaran selalu timbul rasa cemburu kepada korban.

“Kejadiannya sudah lama, sewaktu kami sama-sama bekerja di Malaysia. Waktu itu saya menemukan foto laki-laki di album facebook dia,” aku JM.

Karena itulah membuat dia bersama korban sepakat untuk bercerai. Padahal sudah menjalani hidup bersama selama 12 tahun.

“Setelah cerai, dia pulang duluan ke Singkawang. Sementara saya masih di Malaysia sambil mencari ongkos untuk pulang ke Singkawang,” ujarnya.

Setibanya di Singkawang, JM sempat serumah bersama korban. Sekitar lima bulan. Kemudian, lima hari sebelum lebaran Idul Fitri, JM sering bertengkar. Hingga akhirnya mereka pisah rumah.

Setelah berpisah, rasa cemburu itu selalu menghantui JM. Sampai akhirnya dia berbuat nekat membunuh mantan istrinya. Ia pun mengaku tak sengaja melukai kedua anaknya, dikala menghabisi nyawa korban.

“Sewaktu saya mau menikam korban, kedua anaknya sempat mau mengambil pisau dari tangan saya. Akhirnya kena juga tangannya. Tapi saya kan tidak tahu,” ujarnya.

Setelah membunuh korban, JM lari ke hutan. Selama pelarian itu, buah apapun yang ditemukan akan dimakan. Demi bertahan hidup.

“Setiap hari saya jalan masuk hutan, kalau ketemu buah-buahan saya makan, apabila ketemu dengan pondok, saya tidur di pondok. Kalau tidak, saya tidur di bawah batang pohon,” ujarnya.

Sementara kalau haus, JM selalu meminum air dari genangan yang ada di hutan. “Saya ambil pakai tangan lalu saya minum,” kisahnya dengan penuh penyesalan.

Laporan: Suhendra

Editor: Ocsya Ade CP