

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Hormat grak. Komandan upacara Pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional dan Festival Seni Siswa Nasional (O2SN-FLS2N) Kembayan, memimpin penghormatan kepada Inspektur Upacara, Poulus Hadi, Bupati Sanggau. Eh, siswa di barisan belakang pasukan malah sibuk jajan pentol.
“Saya tidak akan beri hormat kalau pesertanya tidak siap semua. Tolong ulangi, coba yang di belakang itu masuk ke barisan dulu baru hormat lagi,” kesal Poulus Hadi yang berdiri dengan sikap sempurna di atas podium upacara di Lapangan Sepakbola Kembayan, Jumat (12/2).
Nampaknya, sedari awal PH–sapaan Poulus Hadi–sudah memerhatikan tingkah beberapa siswa yang menjadi peserta Upacara Pembukaan O2SN-FLS2N tingkat Kecamatan Kembayan itu.
Dia nampak kesal ketika mengetahui beberapa siswa-siswi masih sibuk dengan Mamang Pentol di belakang barisan peserta. Padahal saat itu, upacara sudah berlangsung. Bahkan sudah sampai pada penghormatan pada Inspektur Upacara.
Selain itu, beberapa siswa-siswi nampak santai saja, duduk di rerumputan, mengobrol, bahkan saling colek. Parahnya lagi, para guru nampak apatis dengan tingkah para siswa saat upacara tersebut.
Setelah dimarahi PH, barulah mereka kalang kabut dan buru-buru bersikap sempurna, sikap yang semestinya ketika upacara berlangsung. “Baru jak SMP dah begaya, bagaimana nanti kalau jadi mahasiswa. Kalian ini seperti tidak terdidik. Mana gurunya ini. Mengurus ini saja tidak bisa apalagi mengurus sekolah,” katanya geram.
Namanya juga marah dalam rangka mendidik, sudah pasti tidak berlangsung lama. PH pun kemudian mengintruksikan agar upacara pembukaan itu segera dilanjutkan.
Dalam amanatnya, PH kembali berinteraksi langsung dengan para peserta O2SN-FLS2N tersebut, seperti yang dilakukan ketika di Mukok, Jangkak dan Kapuas beberapa waktu lalu. “Untuk apa kalian datang ke sini,” tanyanya.
Dalam sekejap, seorang siswi SD Negeri 1 Serambai maju dan menjawab pertanyaan orang nomor satu di Sanggau tedrsebut. “Untuk mengikuti pembukaan O2SN dan FLS2N,” kata siswi tersebut.
Ternyata, siswa SD Negeri 1 Serambai yang menunjukkan keberaniannya di depan publik itu, bukanlah peserta O2SN-FLS2N. Alhasil, dia batal diminta untuk mempertontonkan keahliannya.
Kemudiaan PH melanjutkan arahannya dalam pembukaan O2SN-FLS2N tingkat Kembayang itu. Dia berharap para siswa tidak hanya berani di belakang, tetapi juga harus berani tampil di depan. “Ayo anak-anakku, siapa yang berani menampilkan bakatnya di depan kami yang ada di sini,” tantangnya.
PH pun tersenyum lebar, karena tidak perlu menunggu lama. Tantangannya langsung terjawab. Beberapa siswa perwakilan SD, SMP dan SMA maju di tengahlapangan untuk menampilkan kemampuannya masing-masing di hadapan peserta upacara.
Usai menyaksikan penampilan para siswa pemberani itu, PH pun mengaku salut dengan pidato dari Alya Salsabila, siswi Kelas V MIS Fadillah Kembayan. Story Telling dari Triana Anisa, siswi SMP Negeri 1 Kembayan, dan lagu daerah yang dilantunkan Magdalena dari SMA Negeri 1 Kembayan.
“Ini contoh siswa yang siap bertanding. Gurumu tidak salah memilihmu. Dan saya yakin, kalian yang barusan tampil tadi, bukan kelompok siswa yang tidak serius di awal upacara tadi,” kata PH.
Pelantun lagu Doleng Donado ini berharap para siswa harus lebih hebat dari orang tua, bahkan guru-gurunya di kemudian hari. “Jadilah anak-anak Sanggau yang kreatif, berani tampil, bukan cuma berani tampil di belakang, dan harus lebih hebat dari kami yang sudah tua ini,” pesan PH.
Dalam kesempatan itu, PH juga menekankan untuk belajar dengan tertib sejak dini. Hal itu lebih baik, ketimbang memulainya setelahtua. “Mudah-mudahan melalui O2SN-FLS2N 2016 ini, siswa dan siswi Kembayan bisa meningkatkan prestasi dari tahun sebelumnya,” tutupnya.
Laporan: Darmansyah Dalimunte,
Editor: Mordiadi