eQuator – Pontianak-RK. Upacara adat tolak bala Robo-Robo kembali digelar tahun ini, 9 Desember atau Rabu pekan terakhir bulan Syafar.
Ketua Umum Acara Robo-Robo 2015, Ridwan dihubungi via selularnya mengatakan, terdapat beberapa agenda yang akan dilaksanakan sejak Senin hingga menjelang puncak ritual. Secara umum, kegiatannya sama dengan agenda tahun lalu. Namun tahun ini ada beberapa yang istimewa, diantaranya pelepasan puake, setiap raja sebenarnya satu kali selama memerintah, tapi raja akan melakukan setiap tahun. “Ini sebagai kampanye lingkungan,” kata Ridwan.
Sore kemarin dilangsungkan pencucian berbagai pusaka milik kerajaan, seperti meriam gonda, keris, badik, pedang dan tombak. Pencucian pusaka ini dilakukan di lokasi Benteng Kota Batu Kelurahan Pedalaman.
Senin malam dilaksanakan haulan di keraton, haulan Opu Daeng Manmbon. Kemudian selasa pagi, jam 09.00 akan dilakukan ziarah makam Opu Daeng Manambon. Kemudian pada malamnya dilakukan adat toana atau adat penamaan. “Memberi nama terhadap simbol dianugerahkan raja di keraton,” jelas Ridwan.
Kemudian Rabu pagi dilakukan makan Syafar di halaman keraton. Makan bersama ini akan diikuti masyarakat Mempawah, baik di keraton maupun di rumahnya masing-masing, sambil berdoa tolak bala dan doa selamat. Kemudian melaksanakan ritual adat di Muara Kuala, ritual buang-buang, yang dilaksanakan raja beserta kerabat kerajaan. “Kegiatan ini berlandaskan syariat Islam, karena dengan niat untuk memberikan makanan kepada makhluk laut, tapi tanpa berlebihan,” ungkapnya.
Kemudian sorenya jam 15.00 akan diselenggarakan acara temu kasih di Wisma Candramidi oleh Opu bersaudara. Opu bersaudara ini merupakan keturunan-keturunan Opu yang masih hidup, namun jauh terpisah ke berbagai wilayah dan negara.
“Ada lima Opu. Opu Daeng Parani, Opu Daeng Manambon, Opu Daeng Marewah, Opu Daeng Macelak, Opu Daeng Pemasih,” katanya.
Dalam kesempatan itu juga, lanjut Ridwan akan dilakukan deklarasi Rumpun Opu Bersausdara. Deklarasi ini diharapkan akan terjalin hubungan dalam pendidikan, jasa perdagangan dan bantuan hukum.
Bidang pendidikan seperti pemberian beasiswa dari rumpun bersaudara, bidang jasa perdagangan, membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) sampai pada kegiatan ekspor, mengenalkan produk, juga sebagai dukungan menghadapi MEA.
“Kemudan bantuan hukum seperti memberikan fasilitasi advokasi kepada masyarakat, maupun kepada para TKI yang bermasalah,” katanya.
Dikatakan Ridwan, beberapa raja dari nusantara dan luar negeri akan hadir pada acara Robo-Robo tahun ini. Turut mengundang Kerajaan Malaysia, Perak Malaka, Sabah, Brunei Darussalam, Tailand, Singapura dan Philipina. “Raja-Raja Nusantara semua kita undang, yang sudah mengkonfirmasi kehadiran dari Sulawesi Utara, kemudian dari Kalteng,” katanya.
Pada Rabu malam dilaksanakan acara ramah tamah. Pada ramah tamah ini, akan diberikan penganugerahan gelar kepada kerabat dan tokoh-tokoh yang berperan aktif, menjaga, serta melestraikan budaya.
Laporan: Fikri Akbar
Editor: Hamka Saptono