eQuator – Nanga Pinoh–RK. Penyaluran logistik Pilkada di Melawi dipastikan akan mendapatkan pengawalan ketat dari 553 aparat kepolisian. Yang terdiri dari 453 anggota Polsek Melawi dan 100 anggota tambahan dari Polda Kalbar.
Kapolres Melawi, AKBP Cornelis MS mengatakan, pengawalan intensif akan mulai dilakukan saat logistik penting. Seperti surat suara, formulir dan tinta mulai disalurkan KPU ke tingkat Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) yang rencananya akan dilakukan pada 5-7 Desember mendatang.
“Saya sudah berikan sprint (surat perintah) untuk teman-teman di Polsek sekitar lima atau enam orang untuk menyambut logistik di tingkat PPK. Total mungkin nanti anggota yang ada di PPK sekitar 30-40 orang ditambah dengan petugas dari Polres,” ujar Kapolres Melawi, Rabu (2/11).
Kapolres Cornelis menambahkan, pengamanan dilanjutkan kembali saat penyaluran logistik dari PPK menuju Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada 7-8 Desember mendatang.
“Di PPS nanti mereka sudah terpecah pecah untuk kemudian bergabung pada tanggal 9 dengan petugas KPPS,” jelasnya.
Menurutnya, dari bantuan 100 personil, dari Polda Kalbar 30 orang. Dari jumlah tersebut akan di-floting untuk memperkuat pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sebelumnya, karena kekurangan jumlah anggota pengamanan, Polres Melawi sempat melakukan formasi pengamanan dengan menggunakan cara satu orang anggota polisi harus mengamankan tiga lokasi TPS berbeda.
Total jumlah TPS yang ada di Melawi saat pelaksanaan Pilkada nanti sebanyak 518 TPS, sedangkan untuk jumlah anggota polisi yang akan diturunkan untuk pengamanan TPS sebanyak 422 orang personil.
“Dengan adanya bantuan dari Polda Kalbar, 30 orang saya setting untuk pengamanan TPS. Jadi sekarang pola pengamanannya satu polisi satu TPS. Paling tidak satu polisi dua TPS. Itu pun jaraknya maksimal 500 meter atau satu kilometer. Lebih dari itu harus satu polisi satu TPS,” tegasnya.
Kapolres menyebut, pihaknya akan menyiagakan dua pleton anggota Brimob. Satu pleton akan disiapkan di Polsek Melawi dan satu pleton di Polsek. Polres Melawi baru mengakomodir apabila terjadi keributan di wilayah Sokan, Sayan, Kota Baru, Belimbing, Nanga Pinoh, Ella dan Menukung.
Pengamanan, lanjut Kapolres akan lebih ditingkatkan lagi saat nanti memasuki masa rekapitulasi suara hingga sidang pleno di tingkat PPK. Seluruh anggota polisi tadi akan dikumpulkan di 11 kecamatan untuk kembali melakukan pengamanan penghitungan atau rekapitulasi suara.
“Dari rekapitulasi hingga kembalinya nanti ke KPU akan dikawal oleh anggota Brimob. Setelah itu baru nanti mereka kami kasih kelonggaran untuk kembali ke Pontianak,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Panwas Kabupaten Melawi, Johani mengatakan, pihaknya telah melantik anggota panitia pengawas TPS di beberapa kecamatan di Kabupaten Melawi.
“Kita sudah melantik sejak hari Sabtu kemarin. Mulai dari Kecamatan Ella, Sayan, Pinoh Utara,” katanya.
Untuk hari ini, Panwas melantik panitia pengawas TPS dari Kecamatan Pinoh Selatan, Nanga Pinoh, Belimbing dan Belimbing Hulu.
“Sementara kecamatan-kecamatan lainnya masih dalam tahap proses dan akan dilaksanakan secepatnya,” ulasnya.
Total jumlah panitia pengawas TPS yang dilantik sesuai dengan jumlah TPS yang ada di masing-masing kecamatan.
“Artinya desa memiliki jumlah lebih dari satu TPS akan kita rekrut pengawas TPS. Akan tetap untuk desa yang hanya memiliki satu TPS. Kita tidak melakukan perekrutan pangawas TPS. TPS tersebut akan diawasi langsung oleh petugas pengawas lapangan (PPL),” timpalnya.
Johani menambahkan, TPS sebagai garda depan pelaksanaan Pemilu mendapatkan perhatian serius dalam pengawasan yang akan dilakukan oleh Panwas Melawi.
“Pengawas TPS inikan ujung tombak. Suksesnya pengawasan di TPS akan mengurangi tingkat kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada,” lugasnya. (Ira)