HIV/AIDS Bunuh Dua Balita di Sekadau

Total Penderita Capai 43 Orang

PNS tengah melintas di dekat X Baner milik Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) di kompleks Kantor Bupati Sekadau, Senin (30/11). X Baner tersebut berisi informasi tentang tata cara penularan HIV/AIDS (Abdu Syukri)

eQuator – Sekadau-RK. Penyebaran penyakit Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) kian menggila di Sekadau. Tercatat 43 orang terinfeksi penyakit tersebut, dengan jumlah korban meninggal mencapai 22 orang.

“Jumlah itu merupakan penderita yang kita temukan sejak tahun 2007 hingga tahun 2015 ini,” ujar Slamet SKM M M Kes, Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Sekadau dijumpai Rakyat Kalbar di ruang kerjanya, Senin (30/11).

Jumlah 43 penderita HIV/AIDS, bisa jadi bukan jumlah sebenarnya. Di lapangan, jumlahnya bisa lebih besar dari itu, karena penyakit tersebut memiliki fenomena gunung es, dimana yang terdeteksi sedikit, tapi yang mengidap banyak.

Khusus untuk tahun 2015, Dinkes Sekadau menemukan enam pengidap HIV. Dua diantaranya berstatus AIDS. Tragisnya, dari enam pengidap itu, tiga di antaranya berusia di bawah lima tahun. Masing-masing berusia tiga bulan tiga minggu dan sudah meninggal, dua bulan, dan satu tahun 4 bulan.

“Tahun 2013 lalu, juga ada pengidap yang berusia 1 bulan 22 hari meninggal dunia. Jadi sampai sekarang, sudah ada 2 Balita pengidap HIV/AIDS yang sudah meninggal,” papar Slamet.

Penginap HIV/AIDS itu, tidak hanya didominasi oleh warga di Kota Sekadau. Pengidap HIV/AIDS sudah tersebar ke semua kecamatan yang ada di Kabupaten Sekadau.

HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut menyerang system kekebalan tubuh manusia, sehingga pengidapnya memiliki daya tahan lemah terhadap penyakit.

Slamet yang juga menjabat sebagai anggota Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Sekadau mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan yang beresiko terinfeksi HIV/AIDS. Diantarnya, setia pada pasangan bagi yang sudah menikah, menghindari seks bebas, serta mengindari pemakaian narkoba, terutama yang menggunakan jarum suntik.

“Kita juga berharap kepada kelompok beresiko untuk melakukan konseling ke klinik VCT (Voluntary Counseling and Testing) di RSUD Sanggau atau di RSUD Sintang,” ajak Slamet.

Diakui Slamet, di Sekadau, belum ada klinik VCT. Pihak Dinkes sudah melakukan konsultasi degan pihak RSUD Sekadau untuk membangun VCT, namun belum bisa direalisasikan karena ada beberapa kendala.

Meski begitu, pihak Dinkes tidak tinggal diam dalam memerangi penyebaran HIV/AIDS. “Tahun ini, kita sudah melakukan sosialisasi ke 21 sekolah tingkat SMA di Sekadau di 7 kecamatan. Jumlah peserta yang ikut sosialisasi itu mencapai 700 orang,” tukas Slamet.

 

Reporter: Abdu Syukri

Editor: Kiram Akbar

Data Penderta HIV/AID di Sekadau

TAHUN HIV (+) AIDS AIDS MENINGGAL HIV (+) HIDUP
2007 3 3 3 0
2008 7 2 2 5
2009 6 2 2 4
2010 3 3 3 0
2011 5 3 3 2
2012 2 2 2 0
2013 2 2 2 0
2014 9 3 3 6
2015 6 2 2 4
JUMLAH 43 22 22 21

Data : Abdu Syukri, ST                                   Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sekadau

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.