eQuator – Nanga Pinoh–RK. Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Melawi masih minim sentuhan serta pembinaan dari pemerintah. Bahkan, pemasaran hasil industri juga belum sepenuhnya diperhatikan oleh instansi terkait sehingga membuat pengrajin kelimpungan.
“Pembinaan tidak hanya pada kualitas produksinya, namun juga diharapkan bisa membantu memasarkan hasil produksi,” ujar anggota DPRD Kabupaten Melawi, Kluisen, kemarin.
Sejauh ini instansi terkait yang menangani industri terkesan hanya punya nama, namun kegiatan yang dilakukan dirasakan sangat kurang dan terlihat hanya formalitas belaka.
“Bagaimana para industri di Melawi ini mau maju dan berkembang kalau instansi terkait saja tidak memperhatikannya. Para industri tersebut hanya bisa menjual hasil produksinya secara door to door seperti berjualan keliling tanpa bantuan instansi terkait,” cetusnya.
Kluisen menegaskan, ke depan instansi terkait diharapkan dapat mengembangkan industri kecil dan menengah. Salah satunya dengan melakukan pembinaan dan memasarkan hasil produksi mereka, yang tentunya tidak hanya sekadar formalitas belaka.
“Selama ini pelatihan yang ada terkesan formalitas. Mengapa saya katakan begitu, sebab setelah pelatihan para pelaku industri dibiarkan begitu saja serta tidak ada pembinaan yang berkelanjutan,” ulasnya. (aji)