eQuator – H.Ujang Sukandar, SP, MM, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalbar dari Fraksi PAN menyarankan agar data base luas luas lahan pertanian di Kabupaten Kubu Raya kedepannya perlu mendapatkan perhatian. Ia menyakini data pertanian masih belum akurat.
“Bukan sekedar data base jumlah kelompok tani. Ini untuk mencegah adanya manipulasi data luas lahan kelompok tani, sehingga bantuan pemerintah tidak akan disalahgunakan,” ujarnya via BlackBerry Messenger (BBM), Minggu (29/11).
Menurut Ujang saat ini data masih belum akuranya data seperti terjadi di beberapa desa kecamatan Sungai Kakap. Kelompok taninya banyak, namun realnyadi lapangan lahan tidak sesuai. Makanya, pemetaan lokasi pertanian padi sawah dan ladang harus didukung dengan ilmu pengetahuan, terutama menggunakan GPS agar bisa akurat. “Maka saran saya, agar Badan Pelaksana Penyuluhan pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dapat memberikan pelatihan kepada penyuluh untuk melakukan pendataan lokasi wilayah kerjanya, agar akurat,” katanya.
Ujang menjelaskan, pada Sabtu (28/11), pihaknya menghadiri acara pendampingan teknologi pertanian modern terhadap Petani dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar didampingi Dinas Pertanian Provinsi, Kubu Raya dan DPRD Provinsi memberikan Kubu Raya, di Parit Madiun Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap. Pada acara pendampingan tersebut, diberikan bantuan alat-alat pemotong padi dengan cara modern menggunakan inovasi teknologi, mesin pertanian dari mulai membajak menggunakan hand traktor, menanam dengn Indo Jarwo Transplanter atau alat tanam dengan sistem jajar, serta panen menggunakan Pemanen kombinasi (mini harvester). “Ini yang pernah disosialisasikan pada saat musim panen bulan lalu. Dan perlu direspon positif oleh Pemda Kubu Raya, agar dapat mengalokasikan anggaran pembelian alat tersebut untuk dikembangkan di kecamatan lain yang dianggap layak dibantu,” ungkapnya.
Dengan dicanangkannya pertanian modern, lanjut Ujang, dapat mendukung program swasembada pangan baik lokal maupun nasional. “Memang ada beberapa permohonan masyarakat tani untuk dapat dibantu, terutama pengembangan Koperasi Tani yang bergerak dalam bidang penjualan. Serta pemanfaatan limbah ternak yg dijadikan pupuk organik baik cair maupun granular,” ungkapnya.
Melihat kegiatan tersebut, Ujang berharap para kelompok tani lain dapat mencontoh kegigihan petani, agar bisa mensukseskan peningkatan produksi padi di kubu raya. “Dan diharapkan PPL dapat melaporkan luasan tanam dan panen yang jelas sehingga tidak ada keraguraguan tentang statemen Swasembada pangan di Kubu Raya,” kata Ujang.
Laporan: Syamsul Arifin
Editor: Arman Hairiadi