eQuator – Sekadau-RK. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan akan terjadi hingga awal tahun depan. Kondisi ini dinilai rawan menimbulkan bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
“Kita harapkan pihak terkait, seperti BPBD untuk mewaspadai potensi bencana ini,” ujar Yuhilda Harahap, anggota DPRD Sekadau kepada Rakyat Kalbar, kemarin.
Apa yang disampaikan Yuhilda, memang bukan isapan jempol. Sebagian besar daerah di Kabupaten Sekadau, khususnya daerah aliran Sungai Sekadau, Kapuas, dan aliran Sungai Mahap, rawan banjir.
Tahun lalu, sebagian daerah di Kabupaten Sekadau terendam banjir. Bahkan bencana longsor juga sempat menerjang daerah di tepian Sungai Sekadau, tepatnya di daerah Kampung Tebal.
“Ini yang kita takutkan. Kita harapkan masyarakat juga bisa meningkatkan kewaspadaannya,” imbuh Yuhilda.
Ketua Fraksi PKPI di DPRD Sekadau ini juga mengharapkan BPBD melakukan langkah persuasive untuk mencegah jatuhnya korban akibat dua bencana tersebut. “Paling tidak bisa memberikan himbauan atau peringatan dini kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir dan longsor,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Ir Akhmad Suryadi MT mengakui saat ini kondisi iklim sedang tidak bersahabat. Ia mengaku, Sekadau berpotensi terkena banjir, angin putting beliung, hingga longsor.
“Tapi kita sudah melakukan upaya antisipasi,” ucap Akhmad kepada Rakyat Kalbar via selulernya, kemarin.
Bentuk antisipasi yang dimaksud Akhmad, adalah dengan memberikan himbauan kepada masyarakat secara bertantai melalui pihak kecamatan. “Kita sudah kumpulkan pihak kecamatan untuk memberikan sosialisasi kepada warganya soal potensi bencana itu,” ulas Akhmad.
Terkait soal peralatan penanggulangan bencana. Menurut Akhmad, pihaknya juga sudah mempersiapkannya. “Khusus untuk banjir, sudah ada perahu karet yang kita persiapkan. Nanti akan kita sesuaikan dengan kebutuhan dilapangan,” tandas Akhmad. (bdu)