eQuator.co.id-Sanggau. PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB) tengah menggarap pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang yang membentang sepanjang 93,3 dan 130,7 kilometer sirkit (kms) atau setara dengan 46 dan 65 kilo meter (km).
Untuk memastikan proses pembangunan SUTT dapat berjalan lancar dan sesuai dengan target yang ditentukan, Didik Mardiyanto General Manager PLN UIP KLB memantau langsung kegiatan pembangunan terutama pada titik-titik lokasi yang krusial, salah satunya dalam proses pembangunan enam tower penyeberangan sungai.
Memiliki tantangan tersendiri, jalur transmisi khususnya di Sanggau-Sekadau mempunyai 3 lokasi yang melintasi Sungai Kapuas. Sungai terpanjang di Indonesia yang dilintasi tower itu memiliki bentangan yang cukup lebar antara 675 hingga 767 meter untuk dilalui jalur transmisi tersebut.
“Agar memenuhi perizinan yang berlaku, PLN harus membuat desain tower khusus untuk tower-tower yang menyeberangi sungai tersebut. Biasanya tower-tower yang kami bangun memiliki tinggi sekitar 34 meter, namun karena lokasinya yang spesial, dua tower dibangun setinggi 105 meter, dua tower setinggi 120 meter, dan dua tower lainnya setinggi 123 meter,” ujar Didik.
Didik mengatakan, nantinya jalur transmsisi Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang yang ditargetkan untuk dapat selesai dibangun pada akhir tahun ini akan tersambung dengan Sistem Khatulistiwa yang saat ini telah beroperasi.
“Sebagai catatan, saat ini sistem kelistrikan di Sekadau dan Sintang masih bersifat isolated atau belum terhubung dengan sistem kelistrikan yang ada, sehingga rawan pemadaman akibat gangguan,” terangnya
Namun, ungkap dia, bila jaringan transmisi tersebut telah beroperasi, maka suplai listrik ke daerah Sekadau, Sintang dan sekitarnya akan menjadi lebih andal karena ditunjang oleh pasokan listrik dari Sistem Khatulistiwa.
Daya listrik dari Pembangkit Litrik Tenaga Uap (PLTU) yang ada di sisi barat Kalimantan, seperti PLTU Parit Baru Site Bengkayang, PLTU IPP Kalbar 1, dan sumber listrik lainnya dapat menyuplai listrik hingga ke sisi timur Kalimantan Barat, seperti Sekadau, Sintang dan sekitarnya.
“Di samping itu, terhubungnya sistem kelistrikan Sekadau dan Sintang ke Sistem Khatulistiwa juga akan menghentikan penggunaan pembangkit-pembangkit listrik bertenaga diesel di daerah Sekadau, Sintang dan sekitarnya,” lugasnya. (Ova)