eQuator.co.id – PUTUSSIBAU. Kapuas Hulu terkenal dengan julukan kabupaten konservasi, karena memiliki kawasan konservasi perairan Danau Sentarum di bawah otoritas pemerintah pusat. Dalam hal ini Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum. Tak hanya dua taman nasional tersebut, terdapat 24 danau lindung di bawah otorita Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu yang dikelola secara adat atau kearifan lokal.
Bupati Kapuas Hulu AM Nasir mengungakapkan, pihaknya akan terus berupaya agar pelestarian danau dan habitatnya tetap terjaga dengan baik, guna mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kita juga berupaya ke depan untuk menetapkan dan mengelola danau lindung penuh (suaka perikanan) kita juga bermitra dengan balai penelitian Kementerian Kelautan dan Perikanan, khususnya dalam riset pembenihan ikan Ringau,” terangnya, Jumat (13/12/2019).
Pihaknya juga akan alih teknologi pembenihan beberapa jenis ikan yang berpotensi langka. Ke depan melalui Dinas Perikanan akan diupayakan membangun pusat-pusat penangkaran ikan tersebut.
“Seperti spesies ikan asli Kapuas Hulu, sehingga kekayaan plasma nuftah dapat terjaga. Maka kita merasa bersyukur dan berterima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada asosiasi penangkar dan pedagang Silok (arwana) Provinsi Kalbar beberapa hari lalu melakukan restocking di danau Pekayu Siawan Kecamatan Bunut Hilir,” Ucap Nasir.
Dalam restocking tersebut, kata Nasir, sedikitnya 50 ekor ikan Arwana Super Red dilepaskan ke alam bebas atau danau.
“Dengan upaya itulah kita harapkan populasi ikan Arwana Super Red tetap lestari,” pungkas AM Nasir. (dRe)