eQuator – Nanga Pinoh-RK. Dusun Lebak Tapang, Desa Nanga Kebebu dikenal sebagai daerah penghasil ikan air tawar. Lantaran di sepanjang pemukiman di lanting jamban Sungai Melawi banyak sekali kerambah. Tak pelak, mereka memerlukan benih ikan untuk dipelihara.
“Warga Lebak Tapang dari dulu memang pemelihara ikan, ikan yang dipenihara ikan emas. Saat ini warga sangat membutuhkan bantuan ikan dari pemerintah,” ucap Kepala Dusun (Kadus) Lebak Tapang, Isa, kemarin.
Menurutnya, hampir seluruh kepala keluarga (KK) yang ada di Lebak Tapang memiliki keramba di Sungai Melawi. Lebak Tapang sendiri memiliki kurang lebih 40 KK. Bahkan ada beberapa KK yang memiliki keramba lebih dari satu unit.
Kebutuhan bibit ikan ini tentunya dalam jumlah yang banyak. Kata Isa, masing-masing KK paling tidak bisa memelihara jumlah ikan hingga 1000 ekor. Agar budidaya ikan ini benar-benar bisa menunjang perbaikan ekonomi warga.
“Selama ini bibit ikan dibeli dengan swadaya. Ada juga program desa yang pernah memberikan bibit ikan pada warga, namun tidak sering. Pemenuhan swadaya ikan ini sendiri sangat terbatas, paling berkisar 100 ekor saja,” paparnya.
Keterbatasan kemampuan warga untuk memenuhi ikan dalam jumlah banyak lantaran kondisi ekonomi yang kurang baik. Apalagi belakangan ini, harga karet turun. Hingga mempengaruhi daya beli warga Lebak Tapang termasuk untuk membeli bibit ikan.
Walau keterbatasan kemampuan untuk membeli bibit ikan, namun Isa memastikan kemampuan atau keterampilan memelihara ikan warga Lebak Tapang sangat baik. Lantaran mereka telah lama memelihara ikan. Hingga pengetahuan untuk menghidupkan ikan di air tawar sudah terbilang mumpuni.
“Kita hanya memerlukan bibit ikan saja, kalau soal keterampilan dalam memelihara ikan jangan diragukan. Hanya butuh bibit ikan, soal pakan dan keramba kita bisa sediakan sendiri secara swadaya,” ulasnya.
Bahkan, terang Isa, warga setempat bisa memperolah pakan ikan dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar desa. Hingga kebutuhan pakan bisa tersedia sepanjang waktu dan tinggal mengambil di sekitar pemukiman setempat.
“Pemerintah jangan khawatir soal pakan, warga bisa menyediakan dengan memanfaatkan potensi yang ada. Sebab selama ini kita memenuhi kebutuhan pakan ikan dengan cara swadaya. Paling saat ikan masih kecil saja yang perlu pakan yang dijual di pasar dan selebihnya kita bisa sediakan,” paparnya. (aji)