eQuator.co.id – NGABANG-RK. Kabupaten Landak patut berbangga. Varietas padi lokal yang dimurnikan di lahan sawah Badan Penyuluhan Pertanian (BP2K) Jelimpo, di Desa Tubang Raeng, Kecamatan Jelimpo, akhirnya dipanen, Jumat (4/10).
Tiga varietas yang dipanen Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Landak itu adalah padi lokal poron, merah, dan sangkik. Semuanya asli dari Landak.
“Ketiga jenis padi lokal ini merupakan ciri khas daerah kabupaten Landak, yang ditanam petani secara turun temurun,” ujar Pengawas Benih Kabupaten Landak, Benhard Samosir, SP.
Ia menyampaikan, tujuan pemurnian varietas tersebut untuk pelestarian sumber plasma nutfah. Benih yang sudah dilakukan seleksi itu rencananya akan dikembangkan dan didaftarkan ke Perlindungan Varietas Tanaman di Kementerian Pertanian. Melalui kerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar.
“Tiga varietas padi lokal itu nantinya menjadi hak paten jenis padi lokal Kabupaten Landak, dan kedepannya akan kita usulkan kembali untuk dimurnikan sehingga pengkarateristikan dari tiga jenis ini betul-betul valid, dan benih sumber murni tidak tercampur dengan jenis padi lain,” papar Benhard.
Sementara itu, Kepala BP2K Kecamatan Jelimpo, Virminus, menyampaikan permurnian varietas padi lokal ini berjalan lancar, meskipun masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya. “Saya berharap kedepan kegiatan pemurnian padi lokal ini dapat berjalan sesuai harapan, sampai didapatkan deskripsi yang bersifat final dari ketiga jenis varietas padi lokal yang telah dimurnikan dan patut dilestarikan, karena memiliki sifat unggul dari rasa dan aromanya yang khas,” tutur Virminus.
Panen padi lokal ini dihadiri oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DPPKP, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPPKP, Pengawas benih Kabupaten Landak, Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BP2K) Kecamatan Jelimpo, dan Tim Pemurnian Padi Lokal Landak.
Terpisah, Bupati Karolin Margret Natasa memuji dan mendukung penuh langkah yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan itu. “Memang harus terus-menerus memurnikan varietas padi lokal dan menghak-patenkan ketiga varietas padi lokal tersebut sebagai hak milik Kabupaten Landak,” ucap Karolin.
Bupati juga menyampaikan selama ini para petani tradisional secara turun-temurun telah menanam beberapa jenis varietas padi. Terutama padi lokal Poron, padi lokal Merah, dan padi lokal Sangkik. “Kami merasa bahwa untuk bisa menghasilkan produk padi unggul cocok dengan situasi, cuaca dan lingkungan yang ada di kabupaten Landak, serta para petani kami telah familiar terhadap ketiga varietas padi tersebut, maka itu kami ingin mengembangkan jenis padi lokal yang selama ini ada di Landak,” paparnya. (ius)