eQuator.co.id – Pontianak-RK. Di media sosial sedang viral membahas tentang sepasang sepatu yang berlumur dengan darah. Sepatu itu diklaim merupakan milik pelajar dan mahasiswa yang sedang memperjuangkan rakyat, agama, bangsa dan negara untuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Salah satunya yang diposting oleh akun Facebook (FB) Ivan. Dalam postingan foto sepatu yang memang tampak berlumur darah itu, Ivan juga menambahkan caption atau narasi.
“SEDARAH: September Berdarah.
SEPATU JOKOWI KOTOR KARENA DEBU. SEPATU PELAJAR DAN MAHASISWA KOTOR BERSIMBAH DARAH MEREKA SENDIRI, DALAM MEMPERJUANGKAN RAKYAT, AGAMA, BANGSA DAN NEGARA UNTUK KEMBALI KEPANGKUAN IBU PERTIWI. INSTITUSI INI MUSIBAH DAN TRAGEDI BAGI HUKUM, KEMANUSIAAN, RAKYAT, BANGSA DAN NEGARA. Copas: Lukman Adrian,” tulis akun Ivan.
Postingan Ivan ini, ramai dikomentari dan dibagikan kembali oleh netizen. Selain itu, ada juga yang memposting foto sepatu yang sama di Twitter. Seperti akun Twitter @AzzamIzzulhaq.
“Sekarang pelajar dan mahasiswa juga sudah kotor sepatunya. Tuan, kini kita sama. #BloodyShoes,” cuitnya.
Tangkapan layar cuitan akun Twitter @AzzamIzzulhaq itu kemudian diposting ulang akun FB Kurnia Petty di lamannya. Kurnia juga menambahkan narasi.
“Sepatu anak negeri ini harus kotor oleh darah dan itu karena anda TUAN…,” tulisnya.
Kini, postingan Kurnia sudah dibagikan 146 kali saat tangkapan layar diambil, Jumat (27/9). Meski saat ini sudah tidak bisa diakses.
Setelah dilakukan penelusuran dengan menggunakan Google Images, ditemukan fakta bahwa sepatu yang tampak berlumuran darah di gambar klaim tersebut ternyata adalah sepatu kustom yang diberi nama Custom Made Bloody Gray ZOMBIE SHOES Chucks Converse All Stars Hi Tops.
Sepatu ini sudah terjual pada 5 Oktober 2013. Dijual oleh akun wardrobetheglobe di situs etsy(dot)com.
Reinardo Sinaga, Ketua Hoax Crisis Centre (HCC) Kalbar dalam ulasan periksa faktanya, Jumat (27/9) mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan fakta ini, bisa disimpulkan unggahan akun tersebut adalah disinformasi.
“Karena sepatu di dalam foto tersebut tidak ada hubungannya dengan kondisi pelajar dan mahasiswa saat ini,” ujar pria yang akrab disapa Edo ini.
Relawan Masyarakat Anti Fitnah, Hasut dan Hoax (Mafindo) ini juga mengatakan, bahwa postingan di atas masuk kategori konten yang salah. “Dimana ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah,” tuturnya. (oxa)