eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Semakin berkembangnya Kota Pontianak, kompleks pula persoalan yang dihadapi. Salah satunya sampah yang kian tak ada habisnya. Terlebih lagi pengurangan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di sejumlah titik. Maka dari itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak diminta untuk menambah TPS.
“Maka wajar saja jika persoalan sampah tidak pernah habisnya. Bayangkan saja, penduduk semakin padat, otomatis produksi sampah meningkat pula, tapi TPS-nya malah dikurangi,” ungkap Rino Pandria, anggota DPRD Kota Pontianak kepada Rakyat Kalbar, Jumat (13/9).
Pemukiman yang semakin padat berbarengan pula dengan produksi sampah yang meningkat, menurut Rino, sudah semestinya TPS harus ditambah. Bukan malah dikurangi.
“Tidak heran kalau TPS yang ada sampahnya membeludak bahkan melebihi kapasitas dan berserakan di pinggir jalan,” paparnya.
Menurutnya, bisa saja jika pemerintah mengurangi jumlah TPS yang ada. Namun harus merubah pola kerja. Pola kerja yang dimaksudkannya adalah menambah intensitas pekerjaan dinas terkait. Dimana jika sebelumnya mengangkut sekali dalam sehari, namun ketika dikurangi intensitasnya bisa ditambah.
“Tapi kalau menggunakan sistem semacam ini, tentu menambah beban dinas terkait. Maka solusinya menurut saya harus ditambah bukan malah dikurangi,” tukasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menjelaskan, di daerah pemilihan (Dapil) dia sendiri, yakni di Kecamatan Pontianak Barat jumlah penduduk cukup ramai. Namun tidak sebanding dengan jumlah TPS.
“Sering saya temukan sampah membeludak sampai ke bibir jalan,” katanya.
Disinggung rencana pemerintah yang tidak hanya mengurangi TPS namun juga bakal memusatkan hanya 1 TPS di setiap kecamatan, Rino secara tegas meminta pemerintah untuk mengkaji rencana tersebut. Mengkaji secara matang sebelum menuai permasalahan ke depannya.
“TPS dikurangi saja menurut saya sudah semacam ini, apalagi mau memusatkan hanya di satu TPS di setiap kecamatan. Mungkin ada pertimbangan dan alasan lain lebih kuat sehingga berencana seperti itu,” katanya.
Namun demikian Rino menyatakan, dirinya menyarankan agar apapun kebijakan soal sampah di Kota Pontianak, pemerintah diminta untuk jeli sebelum menerapkan kebijakan tersebut.
“Misalnya saja seperti sekarang ini TPS dikurangi. Bagi masyarakat yang TPS-nya jauh dari tempat tinggalnya, maka mereka akan mencari alternatif lain. Okelah kalau alternatif itu baik, kalau mereka membuang sampah sembarangan seperti di sungai atau sejenisnya, kan justru malah menambah masalah,” tegasnya. (agn)