PONTIANAK-RK. Meruaknya khasiat akar bajakah dalam beberapa bulan terakhir sebagai penyembuh penyakit kanker, membuat tanaman ini dicari oleh banyak orang. Permintaan akan tanaman tersebut meningkat tajam.
“Untuk saat ini permohonan sertifikasi domestik akar bajakah meningkat, bahkan dari sisi pelayanannya kami sampai kewalahan,” ungkap Kepala Balai Karantina Pertanian Pontianak, Dwi Susilo, kemarin.
Melihat trennya yang naik tajam, Dwi menyebutkan bahwa untuk tanaman berkhasiat ini tentunya dapat menjadi komoditas unggulan dari Kalimantan Barat. Terlebih untuk tanaman yang satu ini dapat ditemukan di provinsi ini, sehingga menjadi potensi yang dinilai cukup bagus untuk dikembangkan.
“Akar bajakah bakal jadi komoditas unggulan juga bagi kita ke depannya,” sebutnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Pemeriksa Karantina, Balai Karantina Pertanian Pontianak, M Masruri. Sebagai pelaksana sertifikasi domestik antar area, ia menilai Balai Karantina Pertanian Pontianak, mencatat lalu lintas komoditas akar bajakah.
“Saat ini pengajuan sertifikasi domestik akar bajakah mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam satu hari, ada lebih dari 10, bahkan 20 permohonan yang masuk, sebulan terkahir ini padahal biasanya hanya 1-2 permohonan saja,” ungkapnya.
Balai Karantina Pertanian Pontianak mencatat, dari pertengahan Agustus hingga akhir Agusutus 2019, jumlah bajakah yang keluar dari Pontianak sekitar 2.989 kilogram. Sertifikasi tersebut, penting dikantongi sebagai syarat agar komoditas tersebut dapat dikirim ke luar Kalbar, ke berbagai daerah di tanah air.
“Pengajuan permohonan sertifikat domestik ini, dapat dilakukan secara perorangan atau gabungan orang,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, terkait akar bajakah ini, pengirimannya ke sejumlah daerah di tanah air macam Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Batam, Bali dan lain sebagainya. Dan diangkut via transportasi udara melalui jasa kurir.
“Biasanya rata-rata pengiriman 1-2 kg, namun juga pernah pengiriman mencapai 20 kg,” tutupnya. (ova)