PLN Siapkan Prasarana di Era Kendaraan Listrik

PAMERAN. Sambut Perpres No 5 tahun 2019, Kementerian Perhubungan menggelar parade dan pameran kendaraan listrik, Sabtu (31/8). Kegiatan ini dipusatkan di Monas. (PLN for RK)

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 tahun 2019 tentang kendaraan listrik sudah ketok palu. Menyambut hal tersebut, Kementerian Perhubungan menyelenggarakan parade dan pameran kendaraan listrik bertema “Menuju Indonesia Bersih Udara dan Hemat Energi dengan Kendaraan Listrik” Sabtu (31/8) di lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

PLN sebagai perusahaan plat merah milik negara mempersiapkan diri untuk mendukung langkah ini. Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani menyatakan dukungan di era kendaraan listrik ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Terdapat dua skema bisnis SPKLU yang digagas PLN. Yaitu Company Owned Company Operated (COCO) dan Partner Owned Partner Operated (POPO).

Selain itu, dukungan lain dari PLN yaitu dengan memberikan diskon tambah daya listrik sebesar 75 persen bagi pemilik motor listrik dan diskon 100 persen atau gratis bagi pemilik mobil listrik. Agar pemilik kendaraan listrik bisa menggunakan station charging di masing-masing rumahnya tanpa kendala daya listrik.

Selain diskon tambah daya tersebut PLN juga memberikan diskon tarif listrik sebesar 30 persen bagi pemilik kendaraan listrik di malam hari mulai pukul 22.00 WIB sampai 04.00 WIB, berlaku sejak 1 September 2019.

“Memberikan kemudahan bagi semua pihak yang ingin bersama-sama mengembangkan kendaraan listrik. Mulai dari pelanggan sampai partner yang ingin bekerjasama,” kata Sripeni, Senin (2/8).

Dalam pameran dan parade kendaraan listrik kali ini PLN juga berpartisipasi menjadi pendukung acara dengan Powered by PLN karena selama pameran berlangsung pasokan listrik menggunakan sumber PLN yang pastinya bebas polusi karena tidak menimbulkan asap.

“Kami mendukung program pemerintah menuju Indonesia Bersih dengan mendorong pengembangan kendaraan listrik dan penggunaan energi ramah lingkungan untuk event dengan memakai Power Bank dan UPS PLN ,” pungkas Inten.

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menuturkan, saat ini ada empat perusahaan di sektor transportasi yang berkomitmen menggunakan kendaraan bermotor listrik. Yakni, Blue Bird, Transjakarta, Grab dan Gojek.

Dia mengapresiasi respons yang baik dari para pelaku usaha sektor transportasi tersebut terkait dengan upaya pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk angkutan umum masal perkotaan.

Kemenhub telah menyiapkan langkah-langkah untuk memberikan kemudahan kepada operator tersebut, baik fiskal maupun nonfiskal.

”Di tengah kualitas udara yang buruk di kota-kota besar seperti Jakarta, kehadiran kendaraan listrik yang ramah lingkungan diharapkan dapat mengurangi polusi udara,” katanya.

Terkait kendaraan listrik, Menteri Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan meyakini Indonesia akan menjadi pemain global dalam industri kendaraan bermotor listrik. “Pembangunan industri bahan baku baterai lithium juga tengah dilakukan untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Luhut.

Lebih jauh, Luhut menyebut, karena penggunaan kendaraan listrik lebih ramah lingkungan, pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan industri tersebut.

“Ke depannya juga akan lebih banyak lagi konten lokalnya, seperti baterai lithium yang sedang dikembangkan di Morowali. Kalau ini sudah berjalan, Indonesia akan jadi pemain global di industri kendaraan listrik,” lanjutnya.

Mengenai pengembangan baterai lithium di pabrik yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah (Sulteng), Luhut memastikan baterai lithium untuk kendaraan listrik akan siap diproduksi dalam dua tahun ke depan.

“Saya juga sudah bicara ke Presiden, ke depannya APBN kita juga bisa diarahkan ke kendaraan listrik,” ungkap Luhut.

Laporan: Nova Sari/Jawa Pos
Editor: Andriadi Perdana Putra