eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak siap memfasilitasi para pelaku UMKM di kota ini yang berkeinginan mendapatkan permodalan dari perbankan.
Sekretaris Diskumdag Kota Pontianak, Uray Abu Bakar mengatakan, permodalan kerap menjadi salah satu masalah pelaku usaha untuk berkembang. Akan tetapi, jika dilihat untuk akses permodalan tidaklah mudah dikarenakan harus memenuhi prosedur dan syarat-syarat tertentu.
“Modal ini biasa digunakan untuk menaikkan skala usaha pelaku UMKM. Namun, modal ini sulit didapat karena terkadang banyak pelaku usaha tidak bisa melengkapi persyaratan,” ujar Uray Abu Bakar, kemarin.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya terus melakukan upaya dengan memberikan edukasi sekaligus mendorong agar para pelaku usaha melengkapi sejumlah persyaratan yang diperlukan agar akses permodalan terbuka. Agar lebih mudah aksesnya ke perbankan UMKM yang telah mendapatkan pembinaan, serta layak dan cukup persyaratannya.
“Kita dari Diskumdag tentu memberikan kemudahan dalam bentuk dengan mengeluarkan rekomendasi kepada perbankan, artinya kita langsung rekomendasikan bahwa ini UMKM yang bisa diberikan fasilitas modal,” ungkapnya
Selain itu, fasilitas permodalan ini akan lebih mudah diakses bila UMKM menjalin kemitraan atau menjadi bagian dari koperasi. Tergabungnya UMKM menjadi anggota koperasi, menurutnya, justru akan menambah daya angkat para pelaku UMKM.
“Kita melihat bahwa pihak penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), paling mudah menyalurkan kredit kepada pelaku usaha yang berkelompok. Untuk itu kita memberikan dorongan, dimana kelompok usaha ini membangun koperasi, atau gabung dengan koperasi yang sudah ada,” katanya.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Koperasi dan Lembaga Keuangan Diskumdag Pontianak, Mustamar menyebutkan bahwa, untuk memperkuat posisi UMKM diperlukan wadah himpunan berbentuk koperasi. Koperasi yang beranggotakan para pelaku usaha ini.
“Kita lebih menyarankan dibentuk sesuai dengan jenis usaha yang digeluti. UMKM sejenis bentuklah koperasi, supaya posisi tawarnya kuat bagi mereka,” katanya.
Terlebih untuk Kota Pontianak, kata Mustamar, saat ini sudah ada beberapa koperasi beranggotakan pelaku UMKM yang bisa menjadi percontohan. Sehingga dari hal tersebut, dikatakannya hal ini juga mempermudah bagi UMKM.
“Sekarang sudah ada beberapa yang menghimpun UMKM, ada yang bergerak di industri rumahan, ada juga yang bergerak pada produk unggulan daerah, seperti lidah buaya dan lain-lain,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta Bank Perkreditat Rakyat (BPR) untuk lebih berperan dalam menopang perekonomian. Terutama dalam mendorong pelaku UMKM.
“Terutama untuk para pelaku UMKM, yang memang perlu didorong dari sisi permodalan,” katanya.
Merespon hal tersebut, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Kalbar-Kalteng, Agus Subardi mengungkapkan anggotanya siap untuk mewujudkan keinginan tersebut.
BPR di Kalbar yang tergabung dalam organisasi tersebut menurutnya sangat siap bila banyak UMKM yang mengajukan permodalan. Terlebih sebagian besar BPR yang ada saat ini mengalami kelebihan likuiditas.
“Pada dasarnya kami ini mengalami over likuid. Kami ada banyak duit (untuk pembiayaan),” ungkapnya.
Tentu saja untuk fasilitas kredit ini, sebutnya, BPR selaku lembaga keuangan juga harus mengutamakan prinsip kehati-hatian.
Prinsip tersebut, sebut dia, terkait dengan kapasitas dan jejak rekam pelaku usaha yang akan mengajukan kredit. Dia bilang, selama pelaku usaha yang mengajukan kredit telah memenuhi kriteria pasti akan dibiayai.
Laporan: Nova Sari
Editor: Andriadi Perdana Putra