Suplai 100 MW Topang Keandalan Sistem Listrik Khatulistiwa

Sejumlah jurnalis Kalbar, melakukan kunjungan di pembangunan proyek PLTU Parit Baru Site Bengkayang yang dilaksanakan oleh PLN UIP Kalbagbar kini memasuki tahap akhir. Kedua unit mesin PLTU masing-masing berkapasitas 50 MW ini telah masuk pada sistem interkoneksi kelistrikan Khatulistiwa.

eQuator.co.id– PONTIANAK-RK. Unit dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap Parit Baru Site Bengkayang (PLTU PBSB) 2×50 MW berhasil beroperasi pada Juli lalu. Artinya, kedua unit PLTU ini telah dapat beroperasi secara penuh untuk menambah suplai 100 MW bagi keandalan Sistem Kelistrikan Khatulistiwa.

“Sebelum beroperasi secara penuh, unit dua PLTU yang terletak di Dusun Tanjung Gundul, Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang ini telah melalui serangkaian pengetesan,” ungkap Manager PLN UPP Kitring KBB 3, Benaya S Winowoda, Kamis (22/8).

Ia menyebutkan, tes yang telah dilaksanakan sebelumnya antara lain tes pembebanan (load test), tes keandalan pembangkit selama 30 hari (reliability run test), dan juga tes unjuk performa pembangkit (performance test) yang dilakukan untuk memastikan kemampuan maksimal unit pembangkit.

“Masuknya unit dua PLTU ini akan menguatkan keandalan sistem kelistrikan kita. Harapannya, pembangkit diesel yg selama ini beroperasi terutama mesin-mesin sewa dapat dihentikan, sehingga dapat menekan biaya pokok produksi listrik di Kalbar,” sebutnya.

Daya listrik sebesar 50 MW ini dapat mengaliri listrik bagi kurang lebih 45.000 pelanggan rumah tangga dengan asumsi daya tersambung per pelanggan sebesar 1300 VA. Meskipun secara seremonial belum diresmikan, PLTU seluas 45 hektare ini telah mampu tersambung dengan sistem kelistrikan yang ada.

“Dengan pasokan listrik yang semakin baik di Sistem Kelistrikan Khatulistiwa ini nantinya dapat meningkatkan iklim positif berinvestasi dan mendorong kemajuan ekonomi di Kalimantan Barat,” pungkasnya. (ova)