eQuator.co.id – SAMBAS-RK. Petani milenial atau petani muda saat ini harus mulai mengkonsolidasikan diri dan saling menguatkan serta menyemangati untuk membentuk kekuatan ekonomi daerah.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar, dr Achmad Musyafak M.P mengatakan, sekarang pembangunan harus dimulai di desa, maka motor penggeraknya adalah anak muda.
“Sektor ekonomi sangat strategis jika dikonversikan dengan sektor pertanian, maka petani muda harus optimis. Adanya Generasi Penggerak Pertanian (Gegertani) bisa dijadikan sebagai wadah para petani milenial untuk membangun kekuatan perekonomian,” ungkapnya, Jumat (9/8).
Disampaikan Musyafak, karakter pemuda penuh semangat dan mempunyai idealisme, prosesif yang apabila diberikan inovasi bisa dikembangkan dengan baik.
“Anak muda tentunya sangat cepat mengadopsi sehingga petani milenial ini dapat mendefinisikan inovasi-inovasi baru dalam dunia pertanian,” katanya.
Petani milenial di Kabupaten Sambas sendiri sudah sangat maju dan mempunyai konsep wirausaha karena sudan mendirikan koperasi.
“Koperasi itukan berbadan hukum, yang indentitasnya adalah sebuah bisnis. Maka tinggal kita dorong saja, dan saya yakin dan kreativitas mereka di koperasi akan berkembang dengan baik, karena hampir semua anggota koperasi ini seorang enterpreneur,” tuturnya.
Maka pemerintah harus mendorong upaya-upaya petani muda untuk mengembangkan perekonomian daerah.
Ketua Gegetani Kabupaten Sambas, Ir. Sofiandi berharap dengan terbentuknya Koperasi Agro Inovasi Gegertani dapat mengajak dan merangkul anak-anak muda kabupaten Sambas untuk terjun ke dunia pertanian.
“Semoga dengan terbentuknya koperasi ini menjadi penyemangat dan upaya merangkul anak-anak muda untuk terjun langsung dalam dunia pertanian, serta dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada,” tuturnya.
Koperasi tersebut disampaikan Sofiandi merupakan salah-satu wadah untuk memberikan kemudahan kepada pelaku usaha.
“Koperasi ini tidak hanya untuk di Kabupaten Sambas saja, koperasi ini akan merangkul beberapa lembaga yang ada di luar dan dalam, dan pada waktu dekat kita akan berkerjasama dengan koperasi yang ada di Malaysia, tujuannya memudahkan produk-produk kita dapat terjual di negara tetangga,” tutupnya.
Salah satu anggota Gegertani, Yudi Siswanto SE mengatakan, anak muda jangan malu menjadi seseorang petani karena berprofesi sebagai petani adalah hal yang mulia.
“Petani adalah pekerjaan yang menjanjikan, karena banyak petani yang hidupnya senang,” jelasnya.
Pemuda Desa Semparuk ini juga mengungkapkan, sebagai seorang petani mudah maka harus menemukan inovasi inovasi kreatif yang bisa mempermudah dalam pertanian efektif dan bisa menghasilkan yang lebih banyak.
“Inovatif-inovatif tersebut selain dikembangkan sendiri namun bisa juga untuk disampaikan atau diaplikasikan kepada seluruh petani terutama petani yang tradisional,” ujarnya.
Dengan begitu inovasi baru yang dikembangkan bisa memudahkan petani yang kemudian bisa menambah nilai dan mempermudahkan petani agar bisa meningkatkan pendapatan dan efisiensi waktu.
“Maka pemuda harus terjun dan mengembangkan sektor pertanian untuk memajukan pertanian dan daerah kabupaten Sambas,” pungkasnya. (Sai)