eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Di Kabupaten Kubu Raya masih terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Seperti di Kecamatan Sungai Raya. Beragam cara sudah dilakukan aparat dan dinas terkait untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi hampir setiap tahun ini.
Kendala yang berarti pun cukup banyak. Mulai dari lokasi yang sulit dijangkau, sumber air minim, akses jalan kecil dan lain sebagainya.
Namun, di balik kendala ini, lahir sebuah terobosan yang cukupĀ menjadi andalan.
Aipda Hendry Novian, seorang Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di wilayah hukum Polsek Sungai Kakap melahirkan terobosan untuk memadamkan api. Baik yang membakar lahan maupun permukiman.
Sekilas, sepeda motor dinas yang dikendarainya untuk bertugas tampak biasa. Tidak ada mesin pompa air yang dibawa seperti petugas pemadam kebakaran pada umumnya. Ia hanya membawa selang dan berbagai peralatan lainnya yang di simpan di box belakang.
Setiap ada kejadian kebakaran lahan maupun pemukiman di desa binaan maupun desa sekitarnya, Hendry tak perlu lagi jauh-jauh mengambil mesin pompa air. Dia cukup menyangga motornya dengan standar tengah/dua di lokasi yang dekat dengan sumber air.
Hendry kemudian membuka penutup mesin sepeda motor dan memasang komponen kipas penyedot air. Tidak memakan waktu yang lama untuk menyulap motor dinasnya menjadi alat pemadaman ini.
Setelah itu, Hendry bisa dengan mudah menyiram titik-titik api. Seperti yang dilakukannya di lahan kawasan Jalan To’om, Desa Punggur Kecil, Sungai Kakap pada Kamis 1 Agustus 2019 kemarin.
Karyanya, berhasil memadamkan api di lahan tersebut.
Ide menyulap motornya menjadi mesin pemadam tersebut, dijelaskan Hendry, bermula saat dia melihat temannya menyedot air dari sumur menggunakan sepeda motor.
“Saat itulah, saya terinspirasi untuk mencobanya. Apalagi di Desa Sungai Itik tempat saya berdinas, jika terjadi kebakaran lahan maupun rumah, mobil pemadam pasti tidak bisa masuk ke lokasi. Karena kondisi jalannya yang kecil,” ujarnya.
Setelah berhasil menyatukan komponen yang ada, lanjut Hendry menjelaskan, ia beberapa kali melakukan ujicoba penyemprotan. Hal itu untuk mengetahui apakah ada efek sedotan maupun semprotan air terhadap mesin sepeda motornya.
“Ternyata normal. Tidak ada hambatan. Bahkan setelah melakukan pemadaman lahan, motor ini saya pergunakan lagi untuk patroli di desa binaan,” jelasnya.
Hendry menjelaskan, pemasangan komponen kipas hisap terhadap mesin sepeda motornya tidak begitu rumit. Cukup mudah dilakukan. Bongkar pasangnya, bisa dilakukan sendirian.
Terobosan Hendry ini, didukung penuh pimpinannya, Kapolsek Sungai Kakap, Iptu Antonius Pardamean. “Motor dinas Bhabinkamtibmas Sungai Itik ini sudah beberapa kali dilakukan ujicoba dan hasilnya tidak ada masalah atau merusak mesin sepeda motor itu sendiri,” tutur Anton.
Tentunya, kata Anton, Hendry telah melakukan perhitungan yang matang. Sehingga motor dinasnya dapat dijadikan alat untuk menyedot dan menyemprotkan air yang cukup deras.
“Ini bisa diandalkan untuk memadamkan api dilahan yang terbakar atau pun pemukiman. Sepeti kebakaran lahan di Jalan To’om ini bisa dipadamkan dengan motornya,” tutur Anton.
Teknik ini, kata Anton, dapat dikembangkan oleh siapapun. Terutama bagi petugas kepolisian yang sulit menjangkau lokasi kebakaran dengan kendaraan roda empat.
Petugas tidak perlu bersusah payah mengangkut mesin pemadam mini yang cukup berat. Apalagi dalam hutan. “Jadi, lokasi yang tidak dapat dijangkau mobil dapat diantisipasi dengan sepeda motor yang sudah disulap ini,” ujarnya.
Anton mengatakan, temuan atau terobosan dari anggota Bhabinkamtibmas Polsek Sungai Kakap ini sangat membantu. “Apalagi pada saat terjadi karhutla. Saya sangat mengapresiasi dan mendukung,” ucap anton.
Laporan: Tri Yulio HP
Editor: Ocsya Ade CP